BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Massage (baca: masase) kini
dipandang sebagai cara yang paling berhasil untuk rileksasi akibat kelelahan
atau rasa pegal yang dialami setelah melakukan aktivitas bagi kebanyakan orang.
Hingga saat ini,belum diketahui secara pasti siapa orang pertama yang melakukan
masase. Yang jelas,masase diperkirakan sama usianya dengan peradaban manusia.
Diduga masase sendiri merupakan naluri manusia yang terbiasa untuk
mengelus-ngelus bagian tubuhnya yang dirasa tidak nyaman,entah itu dikarenakan
sakit ataupun pegal dan sebab-sebab lain.
Di Indonesia sendiri,banyak istilah
mengenai masase seperti pijat,lulut atau lulut,yang telah dilakukan sejak zaman
nenek moyang kita terdahulu. Orang-orang yang dipercayai pandai me-masase atau
memijat ini lazimnya disebut dengan panggilan dukun pijat,dukun urut ataupun
dukun bayi. Selama 30 tahun terakhir,di negara barat telah banyak dilakukan penelitian tentang
manfaat sentuhan dan pijat. Dan kini masase sendiri telah berkembang di seluruh
dunia. Bukan hanya di salon kecantikan atau di panti pijat tetapi juga
berkembang di rumah sakit bahkan di klub-klub olahraga.
Sport
Massage atau masase olahraga merupakan salahsatu dari
banyak jenis masase. Masase olahraga adalah suatu tahap awal dalam metode
fisioterafi sejak 3000 tahun yang lalu. Ketika terjadi luka, pijat menjadi treatment yang sangat efektif untuk
mengatasi kebanyakan keluhan dan ia juga mampu membantu proses penyembuhan.
Dimana pijat dipandang sebagai obat preventif.. Banyak atlet,pria maupun wanita
yang melakukan terapi pijat untuk mengurangi ketegangan syaraf dan merilekskan
pikiran sebelum melakukan event
penting.
Makalah ini sendiri akan membahas
hal-hal seputar atau mengenai masase pada olahraga. Dari mulai sejarah
perkembangan masase olahraga , definisi masase,tujuan serta manfaatnya dalam
olahraga ,masseur/pemijat serta teknik dasar pegangan/manipulasi untuk
masase,peruntukkan masase olahraga,prosedur massase untuk beberapa cabang
olahraga,serta masase untuk cedera olahraga.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang kami
merumuskan beberapa permasalahan berikut ini.
1)
bagaimana sejarah perkembangan masase
olahraga?
2)
Apakah masase itu dan apa tujuan dan
manfaat masase dalam olahraga?
3)
bagaimana untuk menjadi seorang masseur?
4)
apa dan bagaimana teknik dasar pegangan
atau manipulasi untuk masase?
5)
bagaimana peruntukkan masase dalam
olahraga?
6)
bagaimana dengan prosedur manipulasi masase
untuk beberapa cabang olahraga?
7)
bagaimana dengan masase untuk cedera olahraga?
1.3 Tujuan Penulisan
1)
mengetahui sejarah perkembangan masase
olahraga
2)
mengatahui dan memahami definisi masase
,tujuan dan manfaat masase dalam olahraga
3)
mengetahui dan memahami cara untuk
menjadi seorang masseur
4)
mengetahui dan memahami teknik dasar pegangan
atau manipulasi untuk masase
5)
mengetahui seperi apa peruntukkan masase
dalam olahraga
6)
mengetahui dan memahami masase untuk
cedera olahraga
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Sejarah Perkembangan Masase Olahraga
Sejak zaman purba manusia telah mengenal
massage dengan berbagai macam ragam bentuk dan cara penggunaanya. Hal ini dapat
diketahui dari peninggalan-peninggalan mereka yang berupa tulisan-tulisan atau
benda-benda relief yang masih ada hingga saat ini.
Pengetahuan tentang massage tidak
tercipta dari satu atau beberapa zaman atau hasil ciptaan beberapa orang,
tetapi adalah hasil dari pengalaman pemikiran dan penelitian orang zaman ke
zaman. Bangsa Indonesia pun sudah berabad-abad mengenal massage sebagai suatu
cara pengobatan tradisional, yang dalam sehari-hari disebut pijat atau lutut.
Sport massage tercipta seiring
dengan perkembangan pengetahuan massage dan olahraga, dari zaman satu ke zaman
yang lainnya. Dan sebagaimana kita ketahui bahwa pengetahuan massage itu
sendiri adalah dari pengetahuan fisioterapi.
Secara kronologis, dari hasil
penemuan para ahli yang dapat dikumpulkan tentang sejarah perkembangan sport
massage, terdapat pokok-pokok garis besar seperti uraian di bawah ini:
Bangsa Cina
Purba
Dari buku-buku yang dianggap suci
oleh bangsa Cina purba diantaranya buku KONG FU (kira-kira tahun 3000 SM),
terdapat tulisan-tulisan yang menyatakan bahwa bangsa Cina purba pernah
melakukan massage dan senam sebagai cara untuk pengobatan (Heilgymnas).
Bangsa India
Sebuah buku peninggalan bangsa India
“ Veda”
(kira-kira th 1800 SM) dari salah satu bab yang berjudul Ayur, terdapat ulasan
panjang lebar tentang kesehatan, massage dan senam penyembuhan. Di antaranya
terdapat sebuah kalimat yang berbunyi : Bangun pagi-pagi, cuci
mulut,menggosok seluruh tubuh kemudian melakukan senam pagi.
Bangsa Mesir dan Persia purba
Dari
peninggalan-peninggalan benda-benda relief bangsa Mesir maupun bangsa Persia
purba dapat disimpulkan bahwa mereka telah mengenal massage. Untuk merawat
kulit, bangsa Mesir purba menggosok tubuhnya dengan lumpur yang berasal dari
sungai nil dan kemudian berjemur dalam terik matahari.
Bangsa
Yunani Purba
Bangsa Yunani purba memiliki
ahli-ahli massage, yang sedikit banyak mewariskan pada kita tentang
pengertian-pengertian massage yang dilakukan orang pada saat itu. Bangsa Yunani
menyebut massage dengan kata “Anatripsi”.
Seorang dokter yang terkenal pada
saat itu, Hypocrates (460-377 SM), banyak mengemukakan tulisan-tulisan mengenai
soal-soal medis dan massage. Di antara hasil karyanya ialah sebuah buku yang
berjudul Gymnastica.
Dokter lainnya ialah Gaelenos
(kira-kira tahun 131 SM), membawa dan menyebarkan pengetahuan massage ke Roma
sehingga bangsa Roma banyak meniru bangsa Yunani. Sport massage menjadi lebih
populer lagi dengan adanya pertandingan-pertandingan Gladiator.
Abad ke-19
Pada awal abad ke- 19 tidak
terdapat kemajuan yang berarti bagi perkembangan yang berarti bagi perkembangan
massage. Pada saat itu seorang dokter bangsa Belanda bernama John. G Mezger
(tahun 1838-1909) banyak mempelajari buku-buku ciptaan Ling dan ahli-ahli
bangsa Perancis diantaranya Tissot (tahun 1780) dan dr. Hildebrand. Sebagai
masseur beliau dianggap berhasil dengan benyaknya pendeta yang berdatangan dari
segala penjuru untuk meminta pertolongannya. Bahkan banyak pula dari kalangan
keluarga kerajaan. Percobaan-percobaan selanjutnya banyak dilakukan dalam
bidang massage, itulah permulaan pemikiran terhadap pengetahuan massage secara
ilmiah. Usaha tersebut dilanjutkan oleh Prof. Kirchberg yang kemudian
menerbitkan buku Sport Massage.
Akhir abad ke-19
Pada akhir abad ini sport massage
berkembang semakin meluas dan popular, terutama di negara Eropa dengan
banyaknya didirikan lembaga-lembaga pendidikan sport massage. Secara resmi
Belanda untuk pertama kalinya menyelenggarakan ujian sport mssage pada tahun
1965, atas kerjasama dengan beberapa pimpinan organisasi olahraga, antara lain
Ministeris Van Cultuur, Recretie en Maatschappelijk Werk dan Nederlanndsche
gennootschap Voor Heilgymnastiek, masase en Physiotherapie. Di Amerika sport
masseur mulai dikenal oleh umum sejak tahun 1865 sewaktu diadakan pertandingan
football yang pertama antar sekolah lanjutan.
Di Indonesia masase olahraga
bertambah populer lagi di kalangan atlet pada pemusatan latihan Nasional Asian
Games IV, Ganefo I, Olympiade Tokyo, maupun di PON. Dengan demikian maka
pengetahuan tentang sport massage merupakan suatu keterampilan khusus di
dalam olahraga Indonesia.
2.2
Definisi,Tujuan dan Manfaat Masase dalam Olahraga
2. 2.1 Definisi Masase
Istilah
“Masase” beraal dari bahasa Arab yaitu “Mash”
yang berarti menekan dengan lembut. Di Yunani dikenal istilah ”Massien” yang artinya memijat. Dan
pemijatnya disebut dengan Masseur.
Massage sendiri merupakan salah satu
bentuk manipulasi
/ teknik melulut atau memijat sederhana yang pertama-tama ditemukan manusia
untuk meringankan rasa sakit dan menghasilkan efek lebih baik / kesembuhan
dengan cara mengelus-elus/ mengusap perlahan dan halus secara spontan pada
sekitar bagian yang sakit.
Sport
Massage / pijat
olahraga sampai saat ini masih dipakai dibelahan dunia khususnya dikalangan
olahragawan dan dunia kesehatan.
Massase
olahraga ini sebenarnya diperuntukkan bagi orang-orang sehat. Masase
olahraga umumnya dilakukan sebelum, pada saat, dan setelah berolah raga, atau
kapan pun dimana anda mengalami kelelahan otot.
Namun
pemijatan tidak dapat dilakukan sesaat setelah atlet mengalami cedera serius. Tindakan
RICE – Rest (istirahat), Ice (kompres dengan es), Compress (Penekanan) dan Elevation (Peninggian) merupakan cara
yang harus dilakukan ketaika atlet berada dalam kondisi ccedera serius. Bagian
yang cedera tak boleh dipijat setidaknya selama 2 x 24 jam.
Pijat jenis ini dilakukan terutama di bagian tubuh
yang banyak bekerja dengan mempergunakan manipulasi pijatan shaking,
tapotement, petressage, friction dan stretching. Massage
bagi atlet dilakukan di antara pertandingan dengan tindakan yang diberikan saat
istirahat di kamar ganti pakaian atau di bangku istirahat. Fokus pijatan adalah
tungkai atas, tungkai bawah, bahu dan tangan kiri kanan.
2.2.2 Tujuan Masase dalam Olahraga
Pada
dasarnya masase bertujuan untuk memperbaiki sirkulasi,membantu absorpsi
(penyerapan) dan ekskresi (pengeluaran),memperlancar dstribusi energy dan
nutrisi ke dalam jaringan serta memperbaiki tonus otot juga fungsi syaraf.
Dalam olahraga sendiri,masasse bertujuan untuk mendapatkan gerakan-gerakan
normal dengan menyembuhkan gerakan-gerakan yang tidak normal. Gerakan-gerakan
norma dalam olahraga sendiri dibutuhkan guna menghasilkan gerkan yang efektif
dan efisien.
2.2.3
Manfaat Masase dalam Olahraga
Masase dalam
olahraga menghasilkan banyak sekali manfaat bagi tubuh. Dibawah ini merupakan
uraian manfaat masase dalam olahraga.
1)
Sistem Saraf
Sangat dipengaruhi aplikasi pijat. Efek pijat terasa sangat nyaman dan
sedatif, dan mampu
mengurangiiritabilitas syaraf. Gangguan-gangguan seperti imsonia, ketegangan,
sakit kepala dan kondisi-kondisi lain yang diakibatkan oleh stress merespons
kekuatan penyembuhan dari sentuhan seperti kembalinya kedamian dan harmonike
dalam pikiran yang kacau balau. Efek pijat pada syaraf mampu memberikan
rangsangan dan meningkatkan aktivitas otot, pembuluh darah dan kelejar yang
diatur oleh otot-otot tersebut. Pijat akan sangat bermanfaat bagi kelenjar yang
diatur oleh otot-otot tersebut. Pijat akan sangat bermanfaat bagi orang yang
sedang mengalami kelelahan yang teramat sangat atau merasa lemas.
2)
Sistem Otot
Memperoleh banyak manfaat dari pijat. Otot membutuhkan keseimbangan dalam
kondisi rileks atau ketika ia memgalami kontraksi. Beberapa kegiatan pijat
mampu mengendurkan dan meregangkan otot dan jaringan-jaringan lunak dalam
tubuh, sehingga mengurangi ketegangan ototdan kram. Jaringan-jaringan halua,
adhesi dan jaringan bekas luka bisa pecah dan membersihkan kandungan kotoran
yang ada. Ketika otot berkontraksi, produk-produk beracun akan dibuang. Gerakan
lain akan menghasilkan kontraksi otot sehingga menghasilkan irama gerakan otot
yang bagus. Kelelahan dan ketegangan pada otot karena aktivitas yang berlebihan
dan akibat penumpukan substansi beracun di otot bisa dikurangi dengan kontraksi
dan relaksasi otot.
3)
Sistem Rangka
Sistem rangka bisa menjadi lebih kuat dengan pijat. Tulang dipengaruhi
secara tidak langsung oleh pijat. Perbaikan sirkulasi darah dan getah bening di
otot akan menghasilkan sirkulasi yang lebih baik dalam tulang-tulang yang
terkait. Sendi yang tegang dan rasa sakit yang diakibatkan oleh kondisi-kondisi
seperti arthritis, bisa dikurangi sehingga tercipta rasa nyaman dan kemudahan
dalam bergerak.
4)
Sistem Sirkulatori
Pijat dapat menghilangkan tekanan pada arteri dan vena, sehingga
memperlancar aliran darah yang mengalir dalam system sehingga mengurangi
kemungkinan timbulnya masalah pada sirkulasi dan jantung. Detak jantung menjadi
semakin kuat, rata-rata detak jantung menurun dan tekanan darah tinggi
juga bisa diturunkan.
5)
Sistem Getah
Akan dirangsang dan aliran getah dalam system tersebut
menjadi semakin kencang. Ketika dilakukan pijat usap, maka kotoran dan
substansi beracun dalam tubuh yang menerima terlalu banyak tekanan akan segera
hilang. Ketika kita cedera, sering kali muncul banyak oedema (bengkak) yang
akan menghambat sirkulasi getah bening. Pijat bisa mengosongkan pembuluh getah
bening dan menghilangkan bengkak. Jika cairan itu tidak dialirkan, maka ia akan
menjadi cairan semi padat dan tidak bisa mengalir ke dalam pembuluh getah
bening. Oleh karena itu, ia akan melekat pada jaringan-jaringan yang ada
disekitarnya (otot, tulang, tendon, dan ligament) dan membentuk apa yang
dikenal dengan nama “adhesi”. Jika sebuah adhesi terbentuk dalam sebuah sendiri
maka gerakan kan terganggu secara permanen.
6)
Sistem Penapasan
Akan memberikan respon ketika terjadi peningkatan
aktivitas dalam paru-paru karena pijat. Ketika treatment tersebut terus
dilanjutkan, maka pernapasan menjadi lambat dan dalam. Jika perlu, ingus dan
sekresi bronchial juga bisa didorong keluar dari paru-paru dengan gerakan
perkusif pada punggung dan diatas paru-paru.
7)
Sistem Pencernaan
Memperoleh manfaat ketika pijat mampu meningkatkan aktivitas peristaltis
(gerakan seperti gelombang) dalam calon sehingga zat-zat faekal menghilang dan
pijat juga mengatasi sembelit. Pijat mampu memperkuat dinding otot-otot dari
usus dan abdomen, dan merangsang sekresi sisa pencernaan dari hati, pancreas,
perut, dan usus. Selain mempelancar pencernaan dan memproses makanan, pijat
juga bisa meningkatkan penyerapan makanan yang dicerna.
8)
Kulit
Aktivitas dan nutrisi kulit juga memperoleh manfaat
dari pijat. Keringat dan kelenjar sebaseus akan memperoleh rangsangan sehingga
meningkatkan fungsi mereka dan memastikan pengeluaran produk-produk limbah.
Ketika kulit-kulit mati hilang, maka pori-pori akan tetap terbuka sehingga
respirasi, fleksibilitas dan elastisitas kulit meningkat. Kondisi, tekstur dan
irama kulit juga mengalami perbaikan menjadi sehat dan bersinar.
9)
Sistem Urinari-genito
Penggunaan pijat abdominal dan pijat punggung mampu
meningkatkan aktivitas ginjal, sehingga mempercepat pembuangan kotoran dan
mengurangi retensi cairan.
10) Sistem
Reproduksif
Pijat abdominal dan pijat punggung bisa membantu mengurangi masalah
menstruasi seperti periode rasa sakit, menstruasi yang tidak teratur dan
gejala-gejala menopause.
2.3 Menjadi Seorang Masseur
Banyak hal yang perlu diketahui dan diperhatikan untuk menjadi
seorang masseur,khususnya masseur olahraga. Berikut ini merupakan uraian
mengenai hal-hal apa saja yang harus diketahui dan diperhatikan seorang masseur.
2.3.1 Sport Masseur
Sport masseur bisa
juga disebut pemijat. Untuk pria biasa disebut masseur saja, sedangkan untuk
wanita disaebut masseuse. Syarat utama menjadi sport masseur yaitu sehat
jasmani maupun rohani dan dapat mempertanggungjawabkan segala tindakan dalam
mengamalkan ilmunya. Oleh karena itu, masseur harus memiliki beberapa
pengetahuan yang berhubungan erat dengan masase, antara lain:
1)
Anatomi
2)
Fisiologi olahraga
3)
Kinesiologi
4)
Kesehatan olahraga
Seorang masseur harus
bisa menjaga kondisi tubuhnya agar selalu sehat dan fit, sehingga bisa
melakukan tugasnya dengan baik. Biasanya, gangguan atau pengaruh masase bagi
masseur antara lain:
1)
Kejang otot masseur
Adalah kekejangan
yang sering terjadi pada otot lengan, akibat terlalu lama memberikan massage
pada banyak pasien dengan menggunakan manipulasi yang sama.
2)
Salesma (pilek)
Gangguan ini dapat
terjadi karena perubahan udara dari panas ke dingin, setelah masseur keluar
dari ruangan massage.
3)
Keluhan pada kaki.
Keluhan ini
disebabkan karena terlalu lama berdiri memberikan massage. Untuk mengurangi
gangguan ini perlu diusahakan tempat duduk.
4)
Keluhan pada punggung
Keluhan pada punggung
ini dapat terjadi karena ukuran tinggi bangku yang tidak sesuai dengan tinggi
badan masseur.
5)
Kejangkitan
Mengingat bahwa dalam
memberikan massage tangan masseur selalu berhubungan dengan tubuh orang lain,
maka untuk mencegah kemungkinan terjangkit penyakit kulit, perlu sekalipun para
masseur mensterilkan tangannya dengan air hangat atua air biasa yang dicampur
dengan obat antiseptik sebelum dan sesudah melakukan masase.
Seorang masseur harus
selalu memelihara tangannya dengan sebaik-baiknya dalam arti selalu kering,
bersih, hangat, dan kuku harus bersih dan pendek.
2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan
Tidak
semua pelaksanaan massage dilakukan sama. Pemberian masas pada atlet tergantung
dari banyak faktor,yaitu.
1)
Cabang olahraga yang
dilakukan
Untuk
memberikan massage perlu mengetahui lebih dahulu tentang cabang olahraga yang
diikuti oleh atlet yang bersangkutan. Massage yang diberikan pada atlet tenis
meja, tennis, dan bulutangkis lebih banyak ditujukan pada otot-otot persendian
bahu. Sedangkan pada pemain sepakbola, atlet pelari, pelompat, perhatian kita
curahkan pada massage otot-otot tungkai.
2)
Kondisi tubuh atlet
Kondisi tubuh atlet tidak terlalu dalam keadaan baik,
kadang-kadang otonya terasa halus dan elastis bila dipegang, tetapi tidak
jarang pula ada atlet yang ototnya keras dan terasa sakit saat dipegang. Oleh
karena itu perlu adanya pemberian massage.
3)
Kontra indikasi
terhadap masase
Adanya faktor ini perlu perhatian kita lebih teliti
sebab kemungkinan besar atlet menderita suatu penyakit yang merupakan kontra
indikasi terhadap massage. Bila massage diberikan kemungkinan dapat menambah
parahnya penyakit yang diderita. Oleh sebab itu, sebelum member massage perlu
diketahui mengenai status kondisi atlet, dengan mempelajari Kartu Kesehatan Atlet
(dari dokter) terlebih dahulu.
Dibawah ini beberapa contoh keadaan tertentu dimana
masase tidak diperbolehkan untuk dilakukan.
(1) Suhu Tinggi/Demam
Tubuh akan langsung melawan racun yang
akan masuk dan itu tidak terlihat dengan naiknya suhu tubuh. Pijat hanya akan
melepaskan lebih banyak racun ke dalam sistem tubuh.
(2)
Trombo-phlebitis dan kondisi-kondisi lain
yang serupa
Plebitis adalah peradangan atau zat racun
yang terjadi pada vena. Kulit didekat vena yang mengalami peradangan akan
berwarna merah, panas, dan membengkang. Pasien mengalami sakit luar biasa dan
peningkatan sensivitas di area di sekitar vena. Jika muncul gumpalan darah beku
(trombus) di vena, maka pijat akan menimbulkan kontraidikasi karena gumpalan
darah itu bisa berpindah sehingga menyebabkan kematian.
(3) Advances Varicose Veins
Pijat dapat membahayakan karena dapat menyebabkan
peradangan menjadi lebih parah dan menimbulkan rasa sakit yang lebih hebat.
(4)
Bekas luka atau operasi yang masih baru
Berhati-hatilah dengan bekas luka yang
masih baru dan luka yang terbuka. Jaringan bekas luka lama bisa dipijat.
(5)
Bengkak dan rasa sakit tanpa sebab
Keduanya mungkin
tidak perlu dikhawatirkan tetapi akan bijaksana jika anda memeriksakannya ke
dokter. Sesungguhnya tiap kondisi yang menyebabkan munculnya keraguan dibenak
anda perlu diperiksakan oleh dokter untukmengetahui kemungkian terjadinya
penyakit serius.
(6)
Obat-obatan
Setelah
dilakukan suntikan steroid (doping) daerah yang disuntik tidak boleh dipijat
karena tekanan pada otot dengan steroid didalamnya akan membuat serat-serat
terputus.
4)
Waktu
(1) Bila di dalam waktu setengah jam terdapat lima atlet
yang harus dimassage lokal, artinya hanya sebagain anggota tubuh yang paling
aktif saja yang dimasase
(2) Sesunggunhya tidak ada batasan waktu tertentu untuk
melakukan masase. Setelah dimasase sebaiknya istirahat sejenak dan tidak
melakukan pekerjaan yang membutuhkan tenaga besar
(3) Frekuensi pemberian masase sebenarnya tidak terikat
pada batas waktu tertentu sebagai berikut:
·
masase anggota tubuh
bagian bawah : 15 menit
·
masase anggota tubuh
bagian atas : 10 menit
·
masase
punggung
: 10 menit
·
masase dada dan perut
: 5 menit
5)
Cuaca
Keadaan cuaca mempunyai pengaruh besar terhadap
pemberian masase. Misalnya, berolahraga di daerah yang beriklim dingin akan
lebih banyak mengalami cedera pada otot dibandingkan dengan berolahraga di
daerah tropis.
2.3.3
Perlengkapan dan Pengaturan Ruang Masase
Perlengkapan-perlengkapan
lain yang dibutuhkan di dalam ruang masase adalah:
(1) bangku masase lengkap
Ukuran panjang 190 cm, lebar 65 cm, tinggi 76 cm, dan
ukuran bangku jangan terlalu tinggi, mengingat bahwa masase selain tekanan
kedua tangan dibutuhkan bantuan berat badan
2) bantal
untuk landasan kepala
3) guling
besar untuk landasan lutut
4) guling
kecil untuk landasan kaki
5)
selimut atau handuk besar untuk penutup bagian yang tidak dimasase
6) handuk
kecil untuk pembasuh keringat
7) waskom
untuk tempat cuci tangan
8) kursi
masseur
9) termos
panas dan dingin
10)
lemari untuk obat-obatan
11)
masator (alat pijat listrik)
12)
vibrator
Suatu
alat untuk membantu massage khusus digunakan untuk fibriomassage (menggetar),dalam hal ini yang dimaksud adalah
elektrovibrasi
13)
bahan pelincir (lumbricant)
Penggunaan
bahan pelincir untuk massage sangat dibutuhkan untuk mempelancar pelaksanaan
beberapa manipulasi. Penggunaan bahan pelincir sebaiknya memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
(1) mudah dibersihkan (sesudah pelaksanaan masase)
(2) tidak mudah menguap
(3) tidak mengandung wewangian yang menyolok
(4) tidak memberikan rangsangan dingin
(5) mudah didapat dan murah harganya
Ada
beberapa bahan pelincir yang sering digunakan untuk masase antara lain:
(1) bedak talk
(2) lemak
(3) minyak
Pengaturan
ruangan sangat dibutuhkan saat melakukan pemijatan. Hal-hal yang harus diperhatikan
antara lain:
(1) ruangan tidak
boleh terlalu panas ataupun terlalu dingin
(2) penerangan
lampu ruangan harus cukup
(3) ruangan masase
harus bersih dan berdinding putih atau warna segar
(4) jendela sebagai
fentilasi udara
(5) lantai jangan
licin dan harus bersih
(6) ruangan masase
sebaiknya dilengkapi kamar mandi
2.3.4 Posisi Pasien dan Urutan Bagian Tubuh yang
Di-masase
Ada
3 hal yang berhubungan dengan posisi pasien saat akan di-masase,yaitu.
1) letak pasien terhadap masseur harus mudah dan enak
2) bagian tubuh yang di-masas harus benar-benar kendur
3) pada saat bekerja masseur harus bebas dari
rintangan,posisi duduk atau berdiri dalam sikap yang memungkinkan bekerja lebih
efisien
Agar pasien dan masseur sama-sama nyaman saat masase
dilakukan,perlu dilakukan penempatan posisi pasien dan masseur yang tepat
ketika akan melakukan masase di setiap bagian tubuh. Berikut merupakan posisi
pasien ketika akan di-masase.
1) berbaring terlentang,ketika bagian perut yang akan
di-masase. Posisi masseur berada di sebelah kanan pasien
2) berbaring telungkup,ketika bagian tungkai dan kaki
akan di-masase
3) berbaring miring
4) posisi duduk,ketika kepala dan pundak akan di-masase
Berikut merupakan urutan bagian tubuh yang di-masase
untuk masase umum atau general massage.
1) Bagian belakang
Meliputi bagian paha,tungkai
bawah,telapak kaki,bokong,pinggang atau punggug,tengkuk atau bahu
2) Bagian depan
Meliputi bagian
paha,tungkai bawah,punggung kaki,lengan,dada,perut,dahi atau kepala
2.4 Manipulasi
Masase
Manipulasi masase merupakan grip atau pegangan tangan atau cara melakukan
pijatan,elusan,gosokan tarikan,dan lainnya. Terdapat beberapa teknik manipulasi
dalam masase. Namun dalam prakteknya,teknik-teknik tersebut tidak diberikan
sekaligus,tapi dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan,tujuan dan bentuk atau
keadaan otot pasien.
Berikut merupakan teknik-teknik
menipulasi masase beserta tujuannya yang dikelompokkan beberapa kategori,yaitu.
1)
Stroking (effleurage)
Berfungsi
untuk memberikan rangsangan pada sistem syaraf dan jaringan yang ada di bawah jaringan kulit serta memasok gizi dalam otot
dengan cara membantu kerja pembuluh darah vena dan menghangatkan badan.
Berdasarkan tekanan,stroking
dalam pelaksanaannya terbagi menjadi 3 (tiga) macam yaitu.
(1) Superfisial stroking,manipulasi berupa elusan lembut terhadap permukaan
kulit yang berpengaruh menenangkan. Biasanya dilakukan dengan jari atau telapak
tangan dan dipakai untuk memulai,menyelang dan menutup masase.
(2) Medium stroking,tekanannya agak ditambah disesuaikan dengan otot
pasien.
(3) Deep stroking,manipulasi dengan tekanan lebih dalam yang terdiri
dari gerakan mengurut ke arah pusat (sentripetal) secara kontinyu dengan tujuan
untuk menguras otot dari endapan sisa metabolisme dan asam.
Berdasarkan pegangan,stroking ada 3 macam,yaitu.
(1) Palmar,dengan menggunakan telapak tangan dimana jari-jari
harus rapat kecuali ibu jari. Biasanya digunakan pada otot yang bentuknya mudah
dipegang seperti paha dan betis.
(2) Digital,dengan menggunakan jari-jari tangan,yang dikerjakan
dengan satu,dua atau seluruh jari. Manipulasi ini akurat untuk digunakan pada
bagian-bagian tubuh yang sempit.
(3) Knucle,dengan menggunakan kepalan. Biasanya digunakan untuk
otot-otot yang tebal dan keras misalnya tractus
ilio tibialis.
2)
Compression
(1) Kneading / Petrisage (mengadoni dan memijat), berfungsi untuk menghancurkan sisa-sisa pembakaran, mengaktifkan
metabolisme tubuh dan melemaskan kekakuan dalam jaringan.
(2) Wringing (memeras),pegangan ini seperti memeras kain cucian
dimana tangan bergerak bertentangan,yang satu mendorong dan yang lain menarik dan
gerakan mengarah ke jantung.
(3) Rolling (menggeser)
(4) Walken,berfungsi untuk memberikan rangsangan
pada persyarafan dan jaringan dibawah kulit.
3) Friction / Rubbing (menggosok)
Berfungsi
untuk menghancurkan pengerasan-pengerasan dalam jaringan ikat dan otot,
mempercepat cairan getah bening, dan mempercepat peredaran darah.
Ada beberapa variasi
dalam pegangan ini,yaitu:
(1) Spiral,gerakan menggosok dengan jari atau telapak tangan
megikuti garis melingkar-lingkar berbentuk spiral
(2) Circularly,menggosok dengan jari atau telapak tangan membuat
lingkaran-lingkaran tertutup sehingga seluruh permukaan kulit tergosok
(3) Rotary,gerakan menggosok membuat lingkaran yang luas seprti
pada pinggul atau panggul
4)
Tapotement / Percussion (Pukulan)
Manipulasi ini
terdiri dari serangkaian tamparan atau pukulan yang lunak pada tubuh.
Manipulasi ini banyak digunakan dalam masase olahraga,yang tujuannya adalah
untuk mempengaruhi pekerjaan kulit,jaringan ikat dibawah kulit,pekerjaan syaraf
dan otot. Manipulasi ini juga meningkatkan sirkulasi arteri serta memperbaiki
fungsi sayaraf dan tonus otot. Ada beberapa bagian tubuh yang tidak boleh
dimasase dengan menggunakan manipulasi ini,yaitu kepala,leher,perut dan bagian
pinggang. Ini karena dikhawatirkan akan mengganggu atau berakibat tidak baik
terhadap organ tubuh yang berada di sekitar bagian tubuh tersebut,misalnya di
daerah pinggang tidak diperbolehkan karena di daerah tersebut terdapat organ
dalam yaitu ginjal.
Ada beberapa macam
tapotement yang biasa digunakan para pemijat,yaitu.
(1) Hacking,gerakan ini
dilakukan dengan cepat mulai dari pergelangan, jangan dilakukan pada daerah
yang tidak ada tulangnya
(2) Clapping,memukul dengan telapak jari-jari
(3) Beating,memukul dengan kepalan bagian bawah
(4) Cupping,menepuk tangan dengan telapak
tangan yang dicekungkan
(5) Typing, gerakan seperti mengetik dengan
kelima jari-jari tangan kanan dan kiri bergantian
(6) Spatting,gerakan menciprat dengan jari-jari
tangan
(7) Chucking,gerakan menjepit dan melepas
bergantian
5)
Vibration
Berfungsi
untuk merangsang syaraf vegetatif pada alat-alat dalam melalui luar.
6)
Shaking
Berfungsi
untuk memudahkan pengaliran atau pertukaran zat dalam otot, pembuluh darah, dan
syaraf pada tempatnya masing-masing.
7) Shiatsu (Menekan)
Menekan sekelompok otot dengan ibu
jari atau dengan dua ibu jari , dengan kepalan tangan atau dengan siku tangan.
Tujuan untuk meningkatkan pervusi
darah / aliran darah dan sangat bagus untuk meningkatkan / menaikkan tekanan
darah serta untuk mengecek kekuatan otot.
8) Cabikan
Hampir sama dengan gerakan petrissage
hanya gerakan cabikan ini lebih cepat dan hanya menggunakan ujung jari tangan
saja. Bertujuan untuk mempercepat sirkulasi darah, sangat bagus untuk
hipotensi.
9) Sapuan
Gerakan menyapu secara bolak balik
dengan menggunakan ujung jari tangan terutama pada daerah punggung (posterior), dilakukan
secara berirama cepat dan bisa secara tidak beraturan gerak sapuannya.
Bertujuan untuk meningkatkan
sirkulasi darah dengan cepat dan sangat efektif untuk penderita hipotensi.
10) Tarikan
Gerakan menarik jari-jari tangan dan
kaki, lengan bawah dan atas, tungkai bawah dan tungkai atas. Bertujuan untuk
meningkatkan fleksibilitas persendian.
11) Peregangan
Gerakan meregangkan (stretching)
otot-otot tertentu dengan maksud untuk mengefektifkan penanganan cedera otot,
sebagai sarana warming-up dan cooling down.
12) Melipat
Kulit ( Skin rolling)
Manipulasi ini dimaksudkan untuk
melepaskan kulit dari jaringan ikat, dan melebarkan pembuluh kapiler (rambut)
dibawah kulit. Bertujuan untuk mempertinggi tonus dan
memperbaiki pertukaran zat serta peredaran darah dibawah kulit.
2.5
Peruntukkan Masase Olahraga
Masase merupakan bagian yang penting
dalam pembinaan atlet,terutama dalam hal pembinaan kondisi fisik,termasuk upaya
mempercepat pemulihan (recovery),mencegah
dan merawat cedera serta meningkatkan kemampuan motorik. Dalam dunia
olahraga,masase dipergunakan pada masa latihan,sebelum pertandingan,saat
bertanding dan setelah bertanding.
Perlakuan sport
massage untuk prestasi dan pertandingan perlakuannya akan berbeda dengan
perlakuan pasien. Karena tingkat kebugaran olahragawan ini lebih tinggi
dibandingkan dengan pasien maka manipulasi yang diberikan akan lebih keras dan
lebih cepat.
1) Masase pada saat latihan
Masase pada saat latihan diberikan berhubung
dengan meningkatnya kebutuhan penyesuaian organ-organ tubuh terhadap kerja.
Dalam kegiatan latihan yang intensif diperlukan kerjasama antara fungsi-fungsi
pokok organisme,yang apabila terjadi gangguan akan menghambat latihan tentunya.
Dalam masa latihan,masase digunakan terhadap bagian tubuh atau anggota tubuh
yang dipandang perlu sehingga sifatnya lokal. Manipulasi yang biasa digunakan
adalah effleurage,rolling,petrissage,friction,vibrasi dan shaking. Manipulasi
dilakukan dengan tekanan agak dalam tetapi halum. Lama pemijatan lazimnya
berdurasi 60 menit.
2) Masase sebelum pertandingan
Masase yang dilakukan sebelum masa
pertandingan dan sebagai masaspersiapan
pertandingan. Maksudnya untuk meningkatkan derajat suhu tubuh dan mempersiapkan
otot-otot dan persendian atau pemanasan / warming-up.
Manipulasi yang diberikan adalah friction yang kuat, petrisage , vibration dan
shaking yang kuat.
3) Masase
saat bertanding
Selama masa pertandingan,masase ini
diberikan misalnya saat jeda tanding, saat mengalami gangguan otot atau sendi
misalnya kram otot.
Tujuannnya untuk tetap mengaktifkan
sistem sirkulasi darah dan oksigenasi dan menghilangkan tumpukan asam laktat.
Manipulasi yang diberikan adalah shaking kuat, tapotament kuat dan shaking
kuat.
4)
Masase setelah bertanding
Masase ini diberikan setelah
melakukan masa pertandingan dengan maksud untuk merelaksasi otot dan persendian
yang telah bekerja keras. Manipulasi yang diberikan adalah
general sport massage /massage seluruh tubuh.
2.6 Masase Untuk Cedera Olahraga
Dalam olahraga,cedera
merupakan suatu hal yang lumrah terjadi. Masase mempunyai manfaat tersendiri
dalam hal pencegahan,penanganan dan perawatan cedera yang terjadi akibat
aktivitas olahraga.
Berikut
adalah trauma-trauma yang sering terjadi dalam olahraga.
1)
Kejang otot
Peristiwa ini dapat timbul karena beberapa
sebab,yaitu: otot yang kurang terlatih,kurang pemanasa,terlalu lelah karena
durasi kegiatan yang terlampau lama,serta keadaan jiwa misalanya gugup karena
baru pertama kali bertanding.
Kejang otot bukan merupakan kelainan yang
berat,sehingga seyogyanya atlet bersangkutan dan pelatih sudah harus tahu
bagaimana mengatasinya jika hal tersebut terjadi. Manipulasi
effleurage,petrissage dan rolling biasanya digunakan dalam upaya
pertolongannya. Yang terpenting,otot yang mengalami kejang tersebut harus
dikendurkan perlahan-lahan.
2)
Contussion / Distortion
Contossion atau memar adalah trauma dengan sedikiy
kerusakan jaringan yang biasanya diikuti dengan atau tanpa pembengkakan. Cedera
ini biasanya terjadi pada persendian. Dalam keadaan ringan,masase dapat
diberikan satu hingga dua hari dengan manipulasi friction,rolling dan
petrissage di sekitar persendian yang terjadi memar tersebut
3)
Luxasio / Dislocation
Luxasio atau keseleo ini adalah berubahnya
letak atau posisi tulang yang biasaya terjadi degan sobekak kapsula sendi.
Masase dibeikan setelah perawatan tiga atau empat hari untuk membantu
penyerapan.
4)
Fractura
Fractura atau patah tulang,masase-nya
diberikan setelah jaringan sembuh. Masase diperlukan untuk memperbaiki
sirkulasi,menghilangkan lengeketan kulit dan menyembuhkan otot-otot yang kaku.
Manipulasi yang digunakan adalah effleurage,petrissage,roling dan friction.
Selain itu dilakukan juga latihan persendian atau joint movement exercise procedure.
Pada terapi cedera olahraga
dengan masase yang dilakukan pada anggota tubuh bagian atas dan
bawah,manipulasi yang digunakan yaitu berupa:
1)
Gerusan (friction)
Bertujuan untuk menghancurkan myogilosis atau timbunan dari sisa-sisa
pembakaran yang terdapat pada otot dan menyebabkan pengerasan serabut otot.
2)
Gosokan (effleurage)
Dengan menggunakan ibu jari untuk menggosok
bagian daerah tubuh yang mengalami kekakuan otot. Bertujuan untuk memperlancar
peredaran darah.
3)
Penarikan (traksi)
Dengan cara menarik bagian anggota gerak
tubuh yang mengalami cedera khususnya pada sendi ke posisi semula.
4)
Pengembalian sandi pada posisinya (reposisi)
Dengan cara,saat penarikan (traksi) dilakukan
pda bagian anggota gerak tubuh yang mengalami cedera khususnya pada
sendidilakukan pemutaran atau penekanan agar sendi kembali pada posisi semula.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Sport
massage merupakan teknik memijat/melulut dengan tangan (manipulasi) pada bagian tubuh yang lunak dengan prosedur manual
ataupun mekanik yang dilaksanakan secara metodik dan ritmis dengan tujuan untuk
menghasilkan efek-efek fisiologis , profilaktik dan terapeutik / pengobatan pada tubuh.
Sport massage adalah jenis pijat yang umumnya diberikan sebelum, selama, dan
setelah kegiatan olahraga untuk membantu menyiapkan atlet dalam menghadapi
pertandingan, untuk relaksasi otot dan mencegah cedera.
Macam-macam teknik manipulasi
gerakan pada masase antara lain: efflurage, petrissage, shaking, tapotement, friction,
vibration, extention, skin rolling, sapuan, peregangan, dan cabikan. Seluruh
manipulasi ini dipilih dan digunakan sesuai kebutuhan,tidak diberikan
sekaligus.
3.2 Saran
Bagi para pembaca khususnya
olahragawan disarankan bahwa sport massage sangat dibutuhkan untuk membantu
menyiapkan atlet dalam menghadapi pertandingan dan untuk relaksasi otot dan
mencegah cedera.
Basiran,
Hendi S. Pawaka dan Mudjihartono. 2010. Masase
Olahraga. Bandung: FPOK UPI Bandung
Arfiansyah,Donny
(2009). Manipulasi Massage [Online].
Tersedia : http//
Tidak ada komentar:
Posting Komentar