Cari Blog Ini

Senin, 02 Juli 2012

Masase Olahraga



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Massage (baca: masase) kini dipandang sebagai cara yang paling berhasil untuk rileksasi akibat kelelahan atau rasa pegal yang dialami setelah melakukan aktivitas bagi kebanyakan orang. Hingga saat ini,belum diketahui secara pasti siapa orang pertama yang melakukan masase. Yang jelas,masase diperkirakan sama usianya dengan peradaban manusia. Diduga masase sendiri merupakan naluri manusia yang terbiasa untuk mengelus-ngelus bagian tubuhnya yang dirasa tidak nyaman,entah itu dikarenakan sakit ataupun pegal dan sebab-sebab lain.
Di Indonesia sendiri,banyak istilah mengenai masase seperti pijat,lulut atau lulut,yang telah dilakukan sejak zaman nenek moyang kita terdahulu. Orang-orang yang dipercayai pandai me-masase atau memijat ini lazimnya disebut dengan panggilan dukun pijat,dukun urut ataupun dukun bayi. Selama 30 tahun terakhir,di negara barat  telah banyak dilakukan penelitian tentang manfaat sentuhan dan pijat. Dan kini masase sendiri telah berkembang di seluruh dunia. Bukan hanya di salon kecantikan atau di panti pijat tetapi juga berkembang di rumah sakit bahkan di klub-klub olahraga.
Sport Massage atau masase olahraga merupakan salahsatu dari banyak jenis masase. Masase olahraga adalah suatu tahap awal dalam metode fisioterafi sejak 3000 tahun yang lalu. Ketika terjadi luka, pijat menjadi treatment yang sangat efektif untuk mengatasi kebanyakan keluhan dan ia juga mampu membantu proses penyembuhan. Dimana pijat dipandang sebagai obat preventif.. Banyak atlet,pria maupun wanita yang melakukan terapi pijat untuk mengurangi ketegangan syaraf dan merilekskan pikiran sebelum melakukan event penting.
Makalah ini sendiri akan membahas hal-hal seputar atau mengenai masase pada olahraga. Dari mulai sejarah perkembangan masase olahraga , definisi masase,tujuan serta manfaatnya dalam olahraga ,masseur/pemijat serta teknik dasar pegangan/manipulasi untuk masase,peruntukkan masase olahraga,prosedur massase untuk beberapa cabang olahraga,serta masase untuk cedera olahraga.

1.2  Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang kami merumuskan beberapa permasalahan berikut ini.
1)      bagaimana sejarah perkembangan masase olahraga?
2)      Apakah masase itu dan apa tujuan dan manfaat masase dalam olahraga?
3)      bagaimana untuk menjadi seorang masseur?
4)      apa dan bagaimana teknik dasar pegangan atau manipulasi untuk masase?
5)      bagaimana peruntukkan masase dalam olahraga?
6)      bagaimana dengan prosedur manipulasi masase untuk beberapa cabang olahraga?
7)      bagaimana dengan masase untuk cedera olahraga?

1.3  Tujuan Penulisan
1)      mengetahui sejarah perkembangan masase olahraga
2)      mengatahui dan memahami definisi masase ,tujuan dan manfaat masase dalam olahraga
3)      mengetahui dan memahami cara untuk menjadi seorang masseur
4)      mengetahui dan memahami teknik dasar pegangan atau manipulasi untuk masase
5)      mengetahui seperi apa peruntukkan masase dalam olahraga
6)      mengetahui dan memahami masase untuk cedera olahraga




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan Masase Olahraga
 Sejak zaman purba manusia telah mengenal massage dengan berbagai macam ragam bentuk dan cara penggunaanya. Hal ini dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan mereka yang berupa tulisan-tulisan atau benda-benda relief yang masih ada hingga saat ini.
Pengetahuan tentang massage tidak tercipta dari satu atau beberapa zaman atau hasil ciptaan beberapa orang, tetapi adalah hasil dari pengalaman pemikiran dan penelitian orang zaman ke zaman. Bangsa Indonesia pun sudah berabad-abad mengenal massage sebagai suatu cara pengobatan tradisional, yang dalam sehari-hari disebut pijat atau lutut.
Sport massage tercipta seiring  dengan perkembangan pengetahuan massage dan olahraga, dari zaman satu ke zaman yang lainnya. Dan sebagaimana kita ketahui bahwa pengetahuan massage itu sendiri adalah dari pengetahuan fisioterapi.
Secara kronologis, dari hasil penemuan para ahli yang dapat dikumpulkan tentang sejarah perkembangan sport massage, terdapat pokok-pokok garis besar seperti uraian di bawah ini:
Bangsa Cina Purba
Dari buku-buku yang dianggap suci oleh bangsa Cina purba diantaranya buku KONG FU (kira-kira tahun 3000 SM), terdapat tulisan-tulisan yang menyatakan bahwa bangsa Cina purba pernah melakukan massage dan senam sebagai cara untuk pengobatan (Heilgymnas).

Bangsa India
Sebuah buku peninggalan bangsa India “ Veda” (kira-kira th 1800 SM) dari salah satu bab yang berjudul Ayur, terdapat ulasan panjang lebar tentang kesehatan, massage dan senam penyembuhan. Di antaranya terdapat sebuah kalimat yang berbunyi : Bangun pagi-pagi, cuci mulut,menggosok seluruh tubuh kemudian melakukan senam pagi.

     Bangsa Mesir dan Persia purba
Dari peninggalan-peninggalan benda-benda relief bangsa Mesir maupun bangsa Persia purba dapat disimpulkan bahwa mereka telah mengenal massage. Untuk merawat kulit, bangsa Mesir purba menggosok tubuhnya dengan lumpur yang berasal dari sungai nil  dan kemudian berjemur dalam terik matahari.

Bangsa Yunani Purba
Bangsa Yunani purba memiliki ahli-ahli massage, yang sedikit banyak mewariskan pada kita tentang pengertian-pengertian massage yang dilakukan orang pada saat itu. Bangsa Yunani menyebut massage dengan kata “Anatripsi”.
Seorang dokter yang terkenal pada saat itu, Hypocrates (460-377 SM), banyak mengemukakan tulisan-tulisan mengenai soal-soal medis dan massage. Di antara hasil karyanya ialah sebuah buku yang berjudul Gymnastica.
Dokter lainnya ialah Gaelenos (kira-kira tahun 131 SM), membawa dan menyebarkan pengetahuan massage ke Roma sehingga bangsa Roma banyak meniru bangsa Yunani. Sport massage menjadi lebih populer lagi dengan adanya pertandingan-pertandingan Gladiator.

Abad ke-19
Pada awal abad ke-  19 tidak terdapat kemajuan yang berarti bagi perkembangan yang berarti bagi perkembangan massage. Pada saat itu seorang dokter bangsa Belanda bernama John. G Mezger (tahun 1838-1909) banyak mempelajari buku-buku ciptaan Ling dan ahli-ahli bangsa Perancis diantaranya Tissot (tahun 1780) dan dr. Hildebrand. Sebagai masseur beliau dianggap berhasil dengan benyaknya pendeta yang berdatangan dari segala penjuru untuk meminta pertolongannya. Bahkan banyak pula dari kalangan keluarga kerajaan. Percobaan-percobaan selanjutnya banyak dilakukan dalam bidang massage, itulah permulaan pemikiran terhadap pengetahuan massage secara ilmiah. Usaha tersebut dilanjutkan oleh Prof. Kirchberg yang kemudian menerbitkan buku Sport Massage.

Akhir abad ke-19
Pada akhir abad ini sport massage berkembang semakin meluas dan popular, terutama di negara Eropa dengan banyaknya didirikan lembaga-lembaga pendidikan sport massage. Secara resmi Belanda untuk pertama kalinya menyelenggarakan ujian sport mssage pada tahun 1965, atas kerjasama dengan beberapa pimpinan organisasi olahraga, antara lain Ministeris Van Cultuur, Recretie en Maatschappelijk Werk dan Nederlanndsche gennootschap Voor Heilgymnastiek, masase en Physiotherapie. Di Amerika sport masseur mulai dikenal oleh umum sejak tahun 1865 sewaktu diadakan pertandingan football yang pertama antar sekolah lanjutan.
Di Indonesia masase olahraga bertambah populer lagi di kalangan atlet pada pemusatan latihan Nasional Asian Games IV, Ganefo I, Olympiade Tokyo, maupun di PON. Dengan demikian maka pengetahuan tentang sport massage merupakan suatu keterampilan khusus  di dalam olahraga Indonesia.

2.2 Definisi,Tujuan dan Manfaat Masase dalam Olahraga

       2. 2.1 Definisi Masase
                 Istilah “Masase” beraal dari bahasa Arab yaitu “Mash” yang berarti menekan dengan lembut. Di Yunani dikenal istilah ”Massien” yang artinya memijat. Dan pemijatnya disebut dengan Masseur.
                 Massage sendiri merupakan salah satu bentuk manipulasi / teknik melulut atau memijat sederhana yang pertama-tama ditemukan manusia untuk meringankan rasa sakit dan menghasilkan efek lebih baik / kesembuhan dengan cara mengelus-elus/ mengusap perlahan dan halus secara spontan pada sekitar bagian yang sakit.
                 Sport Massage / pijat olahraga sampai saat ini masih dipakai dibelahan dunia khususnya dikalangan olahragawan dan dunia kesehatan. Massase olahraga ini  sebenarnya diperuntukkan bagi orang-orang sehat. Masase olahraga umumnya dilakukan sebelum, pada saat, dan setelah berolah raga, atau kapan pun dimana anda mengalami kelelahan otot.
                 Namun pemijatan tidak dapat dilakukan sesaat setelah atlet mengalami cedera serius. Tindakan RICE – Rest (istirahat), Ice (kompres dengan es), Compress (Penekanan) dan Elevation (Peninggian) merupakan cara yang harus dilakukan ketaika atlet berada dalam kondisi ccedera serius. Bagian yang cedera tak boleh dipijat setidaknya selama 2 x 24 jam.
                 Pijat jenis ini dilakukan terutama di bagian tubuh yang banyak bekerja dengan mempergunakan manipulasi pijatan shaking, tapotement, petressage, friction dan stretching. Massage bagi atlet dilakukan di antara pertandingan dengan tindakan yang diberikan saat istirahat di kamar ganti pakaian atau di bangku istirahat. Fokus pijatan adalah tungkai atas, tungkai bawah, bahu dan tangan kiri kanan.
       2.2.2 Tujuan Masase dalam Olahraga
                 Pada dasarnya masase bertujuan untuk memperbaiki sirkulasi,membantu absorpsi (penyerapan) dan ekskresi (pengeluaran),memperlancar dstribusi energy dan nutrisi ke dalam jaringan serta memperbaiki tonus otot juga fungsi syaraf. Dalam olahraga sendiri,masasse bertujuan untuk mendapatkan gerakan-gerakan normal dengan menyembuhkan gerakan-gerakan yang tidak normal. Gerakan-gerakan norma dalam olahraga sendiri dibutuhkan guna menghasilkan gerkan yang efektif dan efisien.

2.2.3 Manfaat Masase dalam Olahraga
          Masase dalam olahraga menghasilkan banyak sekali manfaat bagi tubuh. Dibawah ini merupakan uraian manfaat masase dalam olahraga.
1)      Sistem Saraf
Sangat dipengaruhi aplikasi pijat. Efek pijat terasa sangat nyaman dan sedatif,  dan mampu mengurangiiritabilitas syaraf. Gangguan-gangguan seperti imsonia, ketegangan, sakit kepala dan kondisi-kondisi lain yang diakibatkan oleh stress merespons kekuatan penyembuhan dari sentuhan seperti kembalinya kedamian dan harmonike dalam pikiran yang kacau balau. Efek pijat pada syaraf mampu memberikan rangsangan dan meningkatkan aktivitas otot, pembuluh darah dan kelejar yang diatur oleh otot-otot tersebut. Pijat akan sangat bermanfaat bagi kelenjar yang diatur oleh otot-otot tersebut. Pijat akan sangat bermanfaat bagi orang yang sedang mengalami kelelahan yang teramat sangat atau merasa lemas.
2)      Sistem Otot
Memperoleh banyak manfaat dari pijat. Otot membutuhkan keseimbangan dalam kondisi rileks atau ketika ia memgalami kontraksi. Beberapa kegiatan pijat mampu mengendurkan dan meregangkan otot dan jaringan-jaringan lunak dalam tubuh, sehingga mengurangi ketegangan ototdan kram. Jaringan-jaringan halua, adhesi dan jaringan bekas luka bisa pecah dan membersihkan kandungan kotoran yang ada. Ketika otot berkontraksi, produk-produk beracun akan dibuang. Gerakan lain akan menghasilkan kontraksi otot sehingga menghasilkan irama gerakan otot yang bagus. Kelelahan dan ketegangan pada otot karena aktivitas yang berlebihan dan akibat penumpukan substansi beracun di otot bisa dikurangi dengan kontraksi dan relaksasi otot.
3)      Sistem Rangka
Sistem rangka bisa menjadi lebih kuat dengan pijat. Tulang dipengaruhi secara tidak langsung oleh pijat. Perbaikan sirkulasi darah dan getah bening di otot akan menghasilkan sirkulasi yang lebih baik dalam tulang-tulang yang terkait. Sendi yang tegang dan rasa sakit yang diakibatkan oleh kondisi-kondisi seperti arthritis, bisa dikurangi sehingga tercipta rasa nyaman dan kemudahan dalam bergerak.
4)      Sistem Sirkulatori
Pijat dapat menghilangkan tekanan pada arteri dan vena, sehingga memperlancar aliran darah yang mengalir dalam system sehingga mengurangi kemungkinan timbulnya masalah pada sirkulasi dan jantung. Detak jantung menjadi semakin kuat, rata-rata detak jantung menurun dan tekanan darah  tinggi juga bisa diturunkan.
5)      Sistem Getah
Akan dirangsang dan aliran getah dalam system tersebut menjadi semakin kencang. Ketika dilakukan pijat usap, maka kotoran dan substansi beracun dalam tubuh yang menerima terlalu banyak tekanan akan segera hilang. Ketika kita cedera, sering kali muncul banyak oedema (bengkak) yang akan menghambat sirkulasi getah bening. Pijat bisa mengosongkan pembuluh getah bening dan menghilangkan bengkak. Jika cairan itu tidak dialirkan, maka ia akan menjadi cairan semi padat dan tidak bisa mengalir ke dalam pembuluh getah bening. Oleh karena itu, ia akan melekat pada jaringan-jaringan yang ada disekitarnya (otot, tulang, tendon, dan ligament) dan membentuk apa yang dikenal dengan nama “adhesi”. Jika sebuah adhesi terbentuk dalam sebuah sendiri maka gerakan kan terganggu secara permanen.
6)      Sistem Penapasan
Akan memberikan respon ketika terjadi peningkatan aktivitas dalam paru-paru karena pijat. Ketika treatment tersebut terus dilanjutkan, maka pernapasan menjadi lambat dan dalam. Jika perlu, ingus dan sekresi bronchial juga bisa didorong keluar dari paru-paru dengan gerakan perkusif pada punggung dan diatas paru-paru.
7)      Sistem Pencernaan
Memperoleh manfaat ketika pijat mampu meningkatkan aktivitas peristaltis (gerakan seperti gelombang) dalam calon sehingga zat-zat faekal menghilang dan pijat juga mengatasi sembelit. Pijat mampu memperkuat dinding otot-otot dari usus dan abdomen, dan merangsang sekresi sisa pencernaan dari hati, pancreas, perut, dan usus. Selain mempelancar pencernaan dan memproses makanan, pijat juga bisa meningkatkan penyerapan makanan yang dicerna.
8)      Kulit
Aktivitas dan nutrisi kulit juga memperoleh manfaat dari pijat. Keringat dan kelenjar sebaseus akan memperoleh rangsangan sehingga meningkatkan fungsi mereka dan memastikan pengeluaran produk-produk limbah. Ketika kulit-kulit mati hilang, maka pori-pori akan tetap terbuka sehingga respirasi, fleksibilitas dan elastisitas kulit meningkat. Kondisi, tekstur dan irama kulit juga mengalami perbaikan menjadi sehat dan bersinar.
9)      Sistem Urinari-genito
Penggunaan pijat abdominal dan pijat punggung mampu meningkatkan aktivitas ginjal, sehingga mempercepat pembuangan kotoran dan mengurangi retensi cairan.
10)  Sistem Reproduksif
Pijat abdominal dan pijat punggung bisa membantu mengurangi masalah menstruasi seperti periode rasa sakit, menstruasi yang tidak teratur dan gejala-gejala menopause.

2.3 Menjadi Seorang Masseur
  Banyak hal yang perlu diketahui dan diperhatikan untuk menjadi seorang masseur,khususnya masseur olahraga. Berikut ini merupakan uraian mengenai hal-hal apa saja yang harus diketahui dan diperhatikan seorang masseur.
  2.3.1 Sport Masseur
Sport masseur bisa juga disebut pemijat. Untuk pria biasa disebut masseur saja, sedangkan untuk wanita disaebut masseuse. Syarat utama menjadi sport masseur yaitu sehat jasmani maupun rohani dan dapat mempertanggungjawabkan segala tindakan dalam mengamalkan ilmunya. Oleh karena  itu, masseur harus memiliki beberapa pengetahuan yang berhubungan erat dengan masase, antara lain:
1)   Anatomi
2)   Fisiologi olahraga
3)   Kinesiologi
4)   Kesehatan olahraga
Seorang masseur harus bisa menjaga kondisi tubuhnya agar selalu sehat dan fit, sehingga bisa melakukan tugasnya dengan baik. Biasanya, gangguan atau pengaruh masase bagi masseur antara lain:
1)   Kejang otot masseur
Adalah kekejangan yang sering terjadi pada otot lengan, akibat terlalu lama memberikan massage pada banyak pasien dengan menggunakan manipulasi yang sama.
2)   Salesma (pilek)
Gangguan ini dapat terjadi karena perubahan udara dari panas ke dingin, setelah masseur keluar dari ruangan massage.
3)   Keluhan pada kaki.
Keluhan ini disebabkan karena terlalu lama berdiri memberikan massage. Untuk mengurangi gangguan ini perlu diusahakan tempat duduk.
4)   Keluhan pada punggung
Keluhan pada punggung ini dapat terjadi karena ukuran tinggi bangku yang tidak sesuai dengan tinggi badan masseur.
5)   Kejangkitan
Mengingat bahwa dalam memberikan massage tangan masseur selalu berhubungan dengan tubuh orang lain, maka untuk mencegah kemungkinan terjangkit penyakit kulit, perlu sekalipun para masseur mensterilkan tangannya dengan air hangat atua air biasa yang dicampur dengan obat antiseptik sebelum dan sesudah melakukan masase.
Seorang masseur harus selalu memelihara tangannya dengan sebaik-baiknya dalam arti selalu kering, bersih, hangat, dan kuku harus bersih dan pendek.

2.3.2  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan
Tidak semua pelaksanaan massage dilakukan sama. Pemberian masas pada atlet tergantung dari banyak faktor,yaitu.
1)   Cabang olahraga yang dilakukan
    Untuk memberikan massage perlu mengetahui lebih dahulu tentang cabang olahraga yang diikuti oleh atlet yang bersangkutan. Massage yang diberikan pada atlet tenis meja, tennis, dan bulutangkis lebih banyak ditujukan pada otot-otot persendian bahu. Sedangkan pada pemain sepakbola, atlet pelari, pelompat, perhatian kita curahkan pada massage otot-otot tungkai.
2)   Kondisi tubuh atlet
Kondisi tubuh atlet tidak terlalu dalam keadaan baik, kadang-kadang otonya terasa halus dan elastis bila dipegang, tetapi tidak jarang pula ada atlet yang ototnya keras dan terasa sakit saat dipegang. Oleh karena itu perlu adanya pemberian massage.
3)   Kontra indikasi terhadap masase
Adanya faktor ini perlu perhatian kita lebih teliti sebab kemungkinan besar atlet menderita suatu penyakit yang merupakan kontra indikasi terhadap massage. Bila massage diberikan kemungkinan dapat menambah parahnya penyakit yang diderita. Oleh sebab itu, sebelum member massage perlu diketahui mengenai status kondisi atlet, dengan mempelajari Kartu Kesehatan Atlet (dari dokter) terlebih dahulu.
Dibawah ini beberapa contoh keadaan tertentu dimana masase tidak diperbolehkan untuk dilakukan.
(1)       Suhu Tinggi/Demam
       Tubuh akan langsung melawan racun yang akan masuk dan itu tidak terlihat dengan naiknya suhu tubuh. Pijat hanya akan melepaskan lebih banyak racun ke dalam sistem tubuh.
(2)       Trombo-phlebitis dan kondisi-kondisi lain yang serupa
       Plebitis adalah peradangan atau zat racun yang terjadi pada vena. Kulit didekat vena yang mengalami peradangan akan berwarna merah, panas, dan membengkang. Pasien mengalami sakit luar biasa dan peningkatan sensivitas di area di sekitar vena. Jika muncul gumpalan darah beku (trombus) di vena, maka pijat akan menimbulkan kontraidikasi karena gumpalan darah itu bisa berpindah sehingga menyebabkan kematian.
(3)       Advances Varicose Veins
Pijat dapat membahayakan karena dapat menyebabkan peradangan menjadi lebih parah dan menimbulkan rasa sakit yang lebih hebat.
(4)       Bekas luka atau operasi yang masih baru
       Berhati-hatilah dengan bekas luka yang masih baru dan luka yang terbuka. Jaringan bekas luka lama bisa dipijat.
(5)       Bengkak dan rasa sakit tanpa sebab
Keduanya mungkin tidak perlu dikhawatirkan tetapi akan bijaksana jika anda memeriksakannya ke dokter. Sesungguhnya tiap kondisi yang menyebabkan munculnya keraguan dibenak anda perlu diperiksakan oleh dokter untukmengetahui kemungkian terjadinya penyakit serius.
(6)       Obat-obatan
       Setelah dilakukan suntikan steroid (doping) daerah yang disuntik tidak boleh dipijat karena tekanan pada otot dengan steroid didalamnya akan membuat serat-serat terputus.
4)   Waktu
(1)      Bila di dalam waktu setengah jam terdapat lima atlet yang harus dimassage lokal, artinya hanya sebagain anggota tubuh yang paling aktif saja yang dimasase
(2)      Sesunggunhya tidak ada batasan waktu tertentu untuk melakukan masase. Setelah dimasase sebaiknya istirahat sejenak dan tidak melakukan pekerjaan yang membutuhkan tenaga besar
(3)      Frekuensi pemberian masase sebenarnya tidak terikat pada batas waktu tertentu sebagai berikut:
·         masase anggota tubuh bagian bawah     : 15 menit
·         masase anggota tubuh bagian  atas        : 10 menit
·         masase punggung                                   : 10 menit
·         masase dada dan perut                           : 5 menit
5)   Cuaca
Keadaan cuaca mempunyai pengaruh besar terhadap pemberian masase. Misalnya, berolahraga di daerah yang beriklim dingin akan lebih banyak mengalami cedera pada otot dibandingkan dengan berolahraga di daerah tropis.
  
2.3.3 Perlengkapan dan Pengaturan Ruang Masase
Perlengkapan-perlengkapan lain yang dibutuhkan di dalam ruang masase adalah:
(1) bangku masase lengkap
Ukuran panjang 190 cm, lebar 65 cm, tinggi 76 cm, dan ukuran bangku jangan terlalu tinggi, mengingat bahwa masase selain tekanan kedua tangan dibutuhkan bantuan berat badan
2) bantal untuk landasan kepala
3) guling besar untuk landasan lutut
4) guling kecil untuk landasan kaki
5) selimut atau handuk besar untuk penutup bagian yang tidak dimasase
6) handuk kecil untuk pembasuh keringat
7) waskom untuk tempat cuci tangan
8) kursi masseur
9) termos panas dan dingin
10) lemari untuk obat-obatan
11) masator (alat pijat listrik)
12) vibrator
Suatu alat untuk membantu massage khusus digunakan untuk fibriomassage (menggetar),dalam hal ini yang dimaksud adalah elektrovibrasi
13) bahan pelincir (lumbricant)
Penggunaan bahan pelincir untuk massage sangat dibutuhkan untuk mempelancar pelaksanaan beberapa manipulasi. Penggunaan bahan pelincir sebaiknya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
(1)     mudah dibersihkan (sesudah pelaksanaan masase)
(2)     tidak mudah menguap
(3)     tidak mengandung wewangian yang menyolok
(4)     tidak memberikan rangsangan dingin
(5)     mudah didapat dan murah harganya
Ada beberapa bahan pelincir yang sering digunakan untuk masase antara lain:
(1)     bedak talk
(2)     lemak
(3)     minyak

Pengaturan ruangan sangat dibutuhkan saat melakukan pemijatan. Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain:
(1)  ruangan tidak boleh terlalu panas ataupun terlalu dingin
(2)  penerangan lampu ruangan harus cukup
(3)  ruangan masase harus bersih dan berdinding putih atau warna segar
(4)  jendela sebagai fentilasi udara
(5)  lantai jangan licin dan harus bersih
(6)  ruangan masase sebaiknya dilengkapi kamar mandi


2.3.4 Posisi Pasien dan Urutan Bagian Tubuh yang Di-masase
Ada 3 hal yang berhubungan dengan posisi pasien saat akan di-masase,yaitu.
1)      letak pasien terhadap masseur harus mudah dan enak
2)      bagian tubuh yang di-masas harus benar-benar kendur
3)      pada saat bekerja masseur harus bebas dari rintangan,posisi duduk atau berdiri dalam sikap yang memungkinkan bekerja lebih efisien

Agar pasien dan masseur sama-sama nyaman saat masase dilakukan,perlu dilakukan penempatan posisi pasien dan masseur yang tepat ketika akan melakukan masase di setiap bagian tubuh. Berikut merupakan posisi pasien ketika akan di-masase.
1)      berbaring terlentang,ketika bagian perut yang akan di-masase. Posisi masseur berada di sebelah kanan pasien
2)      berbaring telungkup,ketika bagian tungkai dan kaki akan di-masase
3)      berbaring miring
4)      posisi duduk,ketika kepala dan pundak akan di-masase

Berikut merupakan urutan bagian tubuh yang di-masase untuk masase umum atau general massage.
1)      Bagian belakang
Meliputi bagian paha,tungkai bawah,telapak kaki,bokong,pinggang atau punggug,tengkuk atau bahu
2)      Bagian depan
Meliputi bagian paha,tungkai bawah,punggung kaki,lengan,dada,perut,dahi atau kepala

2.4  Manipulasi Masase
       Manipulasi masase merupakan grip atau pegangan tangan atau cara melakukan pijatan,elusan,gosokan tarikan,dan lainnya. Terdapat beberapa teknik manipulasi dalam masase. Namun dalam prakteknya,teknik-teknik tersebut tidak diberikan sekaligus,tapi dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan,tujuan dan bentuk atau keadaan otot pasien.
       Berikut merupakan teknik-teknik menipulasi masase beserta tujuannya yang dikelompokkan beberapa kategori,yaitu.
1)      Stroking (effleurage)
Berfungsi untuk memberikan rangsangan pada sistem syaraf dan jaringan yang ada  di  bawah jaringan kulit serta memasok gizi dalam otot dengan cara membantu kerja pembuluh darah vena dan menghangatkan badan.
Berdasarkan tekanan,stroking dalam pelaksanaannya terbagi menjadi 3 (tiga) macam yaitu.
(1)   Superfisial stroking,manipulasi berupa elusan lembut terhadap permukaan kulit yang berpengaruh menenangkan. Biasanya dilakukan dengan jari atau telapak tangan dan dipakai untuk memulai,menyelang dan menutup masase.
(2)   Medium stroking,tekanannya agak ditambah disesuaikan dengan otot pasien.
(3)   Deep stroking,manipulasi dengan tekanan lebih dalam yang terdiri dari gerakan mengurut ke arah pusat (sentripetal) secara kontinyu dengan tujuan untuk menguras otot dari endapan sisa metabolisme dan asam.
Berdasarkan pegangan,stroking ada 3 macam,yaitu.
(1)   Palmar,dengan menggunakan telapak tangan dimana jari-jari harus rapat kecuali ibu jari. Biasanya digunakan pada otot yang bentuknya mudah dipegang seperti paha dan betis.
(2)   Digital,dengan menggunakan jari-jari tangan,yang dikerjakan dengan satu,dua atau seluruh jari. Manipulasi ini akurat untuk digunakan pada bagian-bagian tubuh yang sempit.
(3)   Knucle,dengan menggunakan kepalan. Biasanya digunakan untuk otot-otot yang tebal dan keras misalnya tractus ilio tibialis.

2)      Compression
(1)   Kneading / Petrisage (mengadoni dan memijat), berfungsi untuk menghancurkan sisa-sisa pembakaran, mengaktifkan metabolisme tubuh dan melemaskan kekakuan dalam jaringan.
(2)   Wringing (memeras),pegangan ini seperti memeras kain cucian dimana tangan bergerak bertentangan,yang satu mendorong dan yang lain menarik dan gerakan mengarah ke jantung.
(3)   Rolling (menggeser)
(4)   Walken,berfungsi untuk memberikan rangsangan pada persyarafan dan jaringan dibawah kulit.

3)      Friction / Rubbing (menggosok)
Berfungsi untuk menghancurkan pengerasan-pengerasan dalam jaringan ikat dan otot, mempercepat cairan getah bening, dan mempercepat peredaran darah.
Ada beberapa variasi dalam pegangan ini,yaitu:
(1)   Spiral,gerakan menggosok dengan jari atau telapak tangan megikuti garis melingkar-lingkar berbentuk spiral
(2)   Circularly,menggosok dengan jari atau telapak tangan membuat lingkaran-lingkaran tertutup sehingga seluruh permukaan kulit tergosok
(3)   Rotary,gerakan menggosok membuat lingkaran yang luas seprti pada pinggul atau panggul

4)      Tapotement / Percussion (Pukulan)
Manipulasi ini terdiri dari serangkaian tamparan atau pukulan yang lunak pada tubuh. Manipulasi ini banyak digunakan dalam masase olahraga,yang tujuannya adalah untuk mempengaruhi pekerjaan kulit,jaringan ikat dibawah kulit,pekerjaan syaraf dan otot. Manipulasi ini juga meningkatkan sirkulasi arteri serta memperbaiki fungsi sayaraf dan tonus otot. Ada beberapa bagian tubuh yang tidak boleh dimasase dengan menggunakan manipulasi ini,yaitu kepala,leher,perut dan bagian pinggang. Ini karena dikhawatirkan akan mengganggu atau berakibat tidak baik terhadap organ tubuh yang berada di sekitar bagian tubuh tersebut,misalnya di daerah pinggang tidak diperbolehkan karena di daerah tersebut terdapat organ dalam yaitu ginjal.
Ada beberapa macam tapotement yang biasa digunakan para pemijat,yaitu.
(1)   Hacking,gerakan ini dilakukan dengan cepat mulai dari pergelangan, jangan dilakukan pada daerah yang tidak ada tulangnya
(2)   Clapping,memukul dengan telapak jari-jari
(3)   Beating,memukul dengan kepalan bagian bawah
(4)   Cupping,menepuk tangan dengan telapak tangan yang dicekungkan
(5)   Typing, gerakan seperti mengetik dengan kelima jari-jari tangan kanan dan kiri bergantian
(6)   Spatting,gerakan menciprat dengan jari-jari tangan
(7)   Chucking,gerakan menjepit dan melepas bergantian


5)      Vibration
Berfungsi untuk merangsang syaraf vegetatif pada alat-alat dalam melalui luar.

6)      Shaking
Berfungsi untuk memudahkan pengaliran atau pertukaran zat dalam otot, pembuluh darah, dan syaraf pada tempatnya masing-masing.

7)      Shiatsu (Menekan)
Menekan sekelompok otot dengan ibu jari atau dengan dua ibu jari , dengan kepalan tangan atau dengan siku tangan.
Tujuan untuk meningkatkan pervusi darah / aliran darah dan sangat bagus untuk meningkatkan / menaikkan tekanan darah serta untuk mengecek kekuatan otot.

8)      Cabikan
Hampir sama dengan gerakan petrissage hanya gerakan cabikan ini lebih cepat dan hanya menggunakan ujung jari tangan saja. Bertujuan untuk mempercepat sirkulasi darah, sangat bagus untuk hipotensi.

9)      Sapuan
Gerakan menyapu secara bolak balik dengan menggunakan ujung jari tangan terutama pada daerah punggung (posterior), dilakukan secara berirama cepat dan bisa secara tidak beraturan gerak sapuannya.
Bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi darah dengan cepat dan sangat efektif untuk penderita hipotensi.

10)  Tarikan
Gerakan menarik jari-jari tangan dan kaki, lengan bawah dan atas, tungkai bawah dan tungkai atas. Bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas persendian.

11)  Peregangan
Gerakan meregangkan (stretching) otot-otot tertentu dengan maksud untuk mengefektifkan penanganan cedera otot, sebagai sarana warming-up dan cooling down.

12)  Melipat Kulit ( Skin rolling)
Manipulasi ini dimaksudkan untuk melepaskan kulit dari jaringan ikat, dan melebarkan pembuluh kapiler (rambut) dibawah kulit. Bertujuan untuk mempertinggi tonus dan memperbaiki pertukaran zat serta peredaran darah dibawah kulit.

2.5  Peruntukkan Masase Olahraga
       Masase merupakan bagian yang penting dalam pembinaan atlet,terutama dalam hal pembinaan kondisi fisik,termasuk upaya mempercepat pemulihan (recovery),mencegah dan merawat cedera serta meningkatkan kemampuan motorik. Dalam dunia olahraga,masase dipergunakan pada masa latihan,sebelum pertandingan,saat bertanding dan setelah bertanding.
Perlakuan sport massage untuk prestasi dan pertandingan perlakuannya akan berbeda dengan perlakuan pasien. Karena tingkat kebugaran olahragawan ini lebih tinggi dibandingkan dengan pasien maka manipulasi yang diberikan akan lebih keras dan lebih cepat.
1)      Masase pada saat latihan
Masase pada saat latihan diberikan berhubung dengan meningkatnya kebutuhan penyesuaian organ-organ tubuh terhadap kerja. Dalam kegiatan latihan yang intensif diperlukan kerjasama antara fungsi-fungsi pokok organisme,yang apabila terjadi gangguan akan menghambat latihan tentunya. Dalam masa latihan,masase digunakan terhadap bagian tubuh atau anggota tubuh yang dipandang perlu sehingga sifatnya lokal. Manipulasi yang biasa digunakan adalah effleurage,rolling,petrissage,friction,vibrasi dan shaking. Manipulasi dilakukan dengan tekanan agak dalam tetapi halum. Lama pemijatan lazimnya berdurasi 60 menit.
2)      Masase sebelum pertandingan
Masase yang dilakukan sebelum masa pertandingan dan  sebagai masaspersiapan pertandingan. Maksudnya untuk meningkatkan derajat suhu tubuh dan mempersiapkan otot-otot dan persendian atau pemanasan / warming-up. Manipulasi yang diberikan adalah friction yang kuat, petrisage , vibration dan shaking yang kuat.
3)      Masase saat bertanding
Selama masa pertandingan,masase ini diberikan misalnya saat jeda tanding, saat mengalami gangguan otot atau sendi misalnya kram otot.
Tujuannnya untuk tetap mengaktifkan sistem sirkulasi darah dan oksigenasi dan menghilangkan tumpukan asam laktat. Manipulasi yang diberikan adalah shaking kuat, tapotament kuat dan shaking kuat.
4)      Masase setelah bertanding
Masase ini diberikan setelah melakukan masa pertandingan dengan maksud untuk merelaksasi otot dan persendian yang telah bekerja keras. Manipulasi yang diberikan adalah general sport massage /massage seluruh tubuh.

2.6 Masase Untuk Cedera Olahraga
Dalam olahraga,cedera merupakan suatu hal yang lumrah terjadi. Masase mempunyai manfaat tersendiri dalam hal pencegahan,penanganan dan perawatan cedera yang terjadi akibat aktivitas olahraga.
Berikut adalah trauma-trauma yang sering terjadi dalam olahraga.
1)      Kejang otot
Peristiwa ini dapat timbul karena beberapa sebab,yaitu: otot yang kurang terlatih,kurang pemanasa,terlalu lelah karena durasi kegiatan yang terlampau lama,serta keadaan jiwa misalanya gugup karena baru pertama kali bertanding.
Kejang otot bukan merupakan kelainan yang berat,sehingga seyogyanya atlet bersangkutan dan pelatih sudah harus tahu bagaimana mengatasinya jika hal tersebut terjadi. Manipulasi effleurage,petrissage dan rolling biasanya digunakan dalam upaya pertolongannya. Yang terpenting,otot yang mengalami kejang tersebut harus dikendurkan perlahan-lahan.
2)      Contussion / Distortion
Contossion atau memar adalah trauma dengan sedikiy kerusakan jaringan yang biasanya diikuti dengan atau tanpa pembengkakan. Cedera ini biasanya terjadi pada persendian. Dalam keadaan ringan,masase dapat diberikan satu hingga dua hari dengan manipulasi friction,rolling dan petrissage di sekitar persendian yang terjadi memar tersebut
3)      Luxasio / Dislocation
Luxasio atau keseleo ini adalah berubahnya letak atau posisi tulang yang biasaya terjadi degan sobekak kapsula sendi. Masase dibeikan setelah perawatan tiga atau empat hari untuk membantu penyerapan.
4)      Fractura
Fractura atau patah tulang,masase-nya diberikan setelah jaringan sembuh. Masase diperlukan untuk memperbaiki sirkulasi,menghilangkan lengeketan kulit dan menyembuhkan otot-otot yang kaku. Manipulasi yang digunakan adalah effleurage,petrissage,roling dan friction. Selain itu dilakukan juga latihan persendian atau joint movement exercise procedure.

  Pada terapi cedera olahraga dengan masase yang dilakukan pada anggota tubuh bagian atas dan bawah,manipulasi yang digunakan yaitu berupa:
1)      Gerusan (friction)
Bertujuan untuk menghancurkan myogilosis atau timbunan dari sisa-sisa pembakaran yang terdapat pada otot dan menyebabkan pengerasan serabut otot.
2)      Gosokan (effleurage)
Dengan menggunakan ibu jari untuk menggosok bagian daerah tubuh yang mengalami kekakuan otot. Bertujuan untuk memperlancar peredaran darah.
3)      Penarikan (traksi)
Dengan cara menarik bagian anggota gerak tubuh yang mengalami cedera khususnya pada sendi ke posisi semula.
4)      Pengembalian sandi pada posisinya (reposisi)
Dengan cara,saat penarikan (traksi) dilakukan pda bagian anggota gerak tubuh yang mengalami cedera khususnya pada sendidilakukan pemutaran atau penekanan agar sendi kembali pada posisi semula.
 


BAB III
PENUTUP

3.1  Simpulan
Sport massage merupakan teknik memijat/melulut dengan tangan (manipulasi) pada bagian tubuh yang lunak dengan prosedur manual ataupun mekanik yang dilaksanakan secara metodik dan ritmis dengan tujuan untuk menghasilkan efek-efek fisiologis , profilaktik dan terapeutik / pengobatan pada tubuh. Sport massage adalah jenis pijat yang umumnya diberikan sebelum, selama, dan setelah kegiatan olahraga untuk membantu menyiapkan atlet dalam menghadapi pertandingan, untuk relaksasi otot dan mencegah cedera.
Macam-macam teknik manipulasi gerakan pada masase antara lain: efflurage, petrissage, shaking, tapotement, friction, vibration, extention, skin rolling, sapuan, peregangan, dan cabikan. Seluruh manipulasi ini dipilih dan digunakan sesuai kebutuhan,tidak diberikan sekaligus.

3.2 Saran
Bagi para pembaca khususnya olahragawan disarankan bahwa sport massage sangat dibutuhkan untuk membantu menyiapkan atlet dalam menghadapi pertandingan dan untuk relaksasi otot dan mencegah cedera.



Sumber:

Basiran, Hendi S. Pawaka dan Mudjihartono. 2010. Masase Olahraga. Bandung: FPOK UPI  Bandung
Arfiansyah,Donny (2009). Manipulasi Massage [Online]. Tersedia : http//

Tidak ada komentar:

Posting Komentar