PENDAHULUAN
Permainan kasti merupakan salah satu
cabang olahraga permainan yang sangat popular di Indonesia jauh sebelum zaman
penjajahan Jepang, bahkan pada zaman Belanda juga sudah dikenal masyarakat.
Pada waktu itu permainan kasti sering dipertandingkan dalam kejuaraan antar
sekolah, sehingga permainan ini sangat dikenal dan diajarkan di sekolah-sekolah
dasar dan bahkan di masyarakat. Pada beberapa acara nasional permainan ini
pernah dipertandingkan, tetapi belakangan ini mulai kurang dikenal dan terpinggirkan.
Apabila kita perhatikan dari sifat
permainan, dalam permainan kasti ini ada yang berpendapat agak negatif, salah
satunya yaitu akan menjadikan anak dendam terhadap temannya. Ini mungkin saja
terjadi bila di sekolah itu guru hanya memberikan permainan kasti tanpa
mempertimbangkan aspek pendidikan jasmani, sehingga guru tidak melaksanakan
pendidikan jasmani melalui permainan kasti.
Yang dimaksud memberikan nuansa
pendidikan dalam permainan kasti adalah bahwa guru pendidikan jasmani di
sekolah memberikan pendidikan melalui kegiatan-kegiatan jasmani yang
mengedepankan sikap sportivitas, jujur, kerjasama dan aspek pendidikan lainnya
dalam pembelajaran permainan kasti. Dalam pendidikan jasmani yang dimaksud
adalah bahwa guru berusaha bagaimana mengembangkan domain kognitif, afektif,
psikomotorik pada anak didik. Bila salah satu ditinggalkan, umpamanya domain
afektif, maka dapat saja terjadi seorang anak yang merasa tidak senang dilempar
dengan bola, akan berusaha untuk membalasnya dengan menunggu temannya yang
melempar tersebut untuk dilempar kembali. Tetapi apabila mereka memiliki sifat
positif terhadap permainan ini dan aspek kerjasama menjadi focus perhatian
dalam pembelajaran, maka tidak akan terjadi seorang anak hanya mengejar satu
lawan yang tidak disukainya.
Dalam hal ini mungkin guru jarang
sekali memberikan suatu tugas pendidikan efektif dalam kegiatan jasmani yang
dilaksanakan secara individual, berpasangan, bertiga maupun berkelompok. Jadi
guru Pendidikan Jasmani diharapkan dalam mengajar jangan terfokus pada bahan
ajar dan materi pembelajaran saja, tetapi hendaknya terfokus pada tujuan
pembelajaran sebagai bagian dari tujuan pendidikan. Jadi dalam proses
pendidikan pada anak-anak paling tepat diberikan adalah melalui kegiatan
bermain olahraga termasuk didalamnya berbagai jenis permainan yang melibatkan
sekelompok anak seperti halnya bermain kasti di lapangan.
A.
Lapangan Kasti
Lapangan permainan kasti
berbentuk segi empat panjang dengan ukuran luasnya adalah lebih kurang panjang
60 meter dan lebar 30 meter (tidak mutlak). Lima meter dari
panjang lapangan dipergunakan untuk ruangan tempat penjaga belakang, tempat
pemukul, tempat pelambung dan tempat pemain pemukul. Lapangan dilengkapi dengan
tiang penyelamat yang diletakkan dengan jaraknya 5 meter dari garis pemukul dan
5 meter dari garis samping. Sedangkan tiang hinggap ada dua buah yang
masing-masingnya diletakkan berjarak 10 meter dari tiang yang lainnya, 10 meter
dari garis belakang dan juga 5 meter dari garis samping.
Bagian pangkal
lapangan terdapat ruangan atau petak pemukul juga 5 meter kali 5 meter dari
garis samping. Sedangkan tiang hinggap ada dua buah yang masing-masingnya
diletakkan berjarak 10 meter dari tiang yang lainnya 10 meter dari garis
belakang dan juga 5 meter dari garis samping.
Sebelum anak
memainkan permainan kasti yang sebenarnya maka terlebih dahulu anak
diperkenalkan dengan permainan kasti sederhana, yang disebut permainan bola
sentuh. Dengan sendirinya mereka juga sudah menguasai teknik dasar permainan
seperti jalan, lari, melempar, menangkap dan memukul.
B.
Permainan
Kasti dengan Dua Tiang Hinggap
Permainan ini
juga terdiri dari lapangan yang panjangnya hanya 40 meter kali 20 meter,
berbeda dengan lapangan bola lempar. Permainan terdiri dari dua regu pelempar
dan penjaga. Pelempar pertama memulai permainan dengan melemparkan bola dari
dalam ruangan lempar dan berusaha melemparkan bola sejauh mungkin dalam
daerah lemparan dan tidak keluar dari
lapangan, maka lemparan dianggap betul. Setelah melemparkan bola ia dapat lari
ke tiang 2 bila ia sanggup, tetapi dapat juga pada tiang 1 sebagai penyelamat.
Bila ia lari ke tiang 2 sebelum sampai
ke tiang tersebut ia dilempar oleh regu penjaga dan tidak kena maka ia
boleh kembali masuk ke ruang bebas dan ia memperoleh nilai dua kalau itu hasil
lemparannya sendiri, dan nilai satu bila dengan hasil lemparan tamannya. Tetapi
bila ia kena, maka terjadi penggantian permainan tidak bebas, Penjaga lapangan
dapat nilai satu bila ia berhasil menangkap bola lemparan dari pelempar. Pemain akan diganti
dengan tidak bebas, kalau regu pelempar kena lemparan yang sah (tidak kepala,
kecuali dihadapkan pada pelempar) oleh salah satu regu lapangan. Penggantian
permainan bebas adalah bila bola tangkap sudah tiga kali, pemain pelempar memegang bola kecuali saat giliran melempar dan bila pelempar lari ke luar lapangan. Sama
dengan hal di atas diharapkan anda melakukan latihan permainan ini sampai anda
dapat merasakannya dan mengerti sepenuhnya tentang peraturan dan cara bermain
tersebut agar anda dapat mengajarkannya pada anak siswa anda.
Permainan kasti
yang juga dimainkan oleh dua regu yang terdiri dari 12 orang setiap regu dan
diketuai oleh ketua regu merupakan kelanjutan dari permainan bola sentuh dan permainan kasti dengan dua tiang hinggap. Mengenai teknik
yang dikuasai oleh permainan kasti ini juga
sama dengan permainan bola sentuh, pemain tidak boleh dikejar oleh regu
penjaga yang b erada pada ruangan bebas,
tetapi pada permainan kasti tidak ada ruangan bebas. Oleh sebab itu semua
lapangan bebas untuk melempar para pemain sebelum mereka sampai pada tiang yang
dituju atau kembali ke ruang bebas atau
tempat memukul bola pada permulaan permainan.
1.
Perlengkapan
Permainan ini dilengkapi dengan kayu pemukul adalah kayu (bukan logam) yang bentuknya bulat telur atau oval yang panjangnya sekitar
50 – 60 cm dengan garis menengah 3,5 – 5
cm. Sedangkan pemegang 15 – 20 cm dengan tebalnya 3 – 4 cm.
Disamping itu juga bola
untuk permainan kasti sudah dibulatkan sedemikian rupa yang berisi ijuk atau
sabut yang kelilingnya 19 – 21 cm dan beratnya 70 – 80 gram.
Bendera disiapkan untuk
setiap sudut lapangan dan tanda tengah
lapangan. Untuk tiang hinggap juga terdiri dari tiang yang diberi bendera yang
ditanamkan sedemikian rupa sehingga tidak mudah tercabut sewaktu pelari
memegangnya.
2.
Teknik dan Taktik
Permainan Kasti
Adapun teknik
perorangan dalam permainan kasti ini
secara umum adalah sama hal nya seperti permainan bola bakar, teknik
keterampilan dasar yang perlu dipelajari di antaranya adalah :
a.
Teknik jalan dan lari
b.
Teknik melempar
c.
Teknik menangkap
d.
Teknik melambungkan
e.
Teknik memukul
f.
Teknik mengelak
a.
Penguasaan teknik individu
Dalam keterampilan
individu semuanya permainan kecil yang menggunakan bola kecil dapat dikatakan
sama atau hamper sama, hanya saja dalam permainan kasti dengan dua tiang hinggap adalah dasar permainan untuk
mempergunakan taktik bermain bagi individu dalam memulai permainan, tetapi
taktik ini juga sangat berhubungan dengan keterampilan dasar
yang betul-betul sudah dikuasainya, dan bila teknik yang sudah dikuasai dengan baik maka akan
menimbulkan kepercayaan pada dirinya
dalam melakukan suatu taktik, yaitu bagaimana ia akan menghindari lemparan dari regu lapangan yaitu dengan
gerak membungkuk, melompat ataupun meliuk dan sebagainya sehingga sulit
untuk dilempar.
Anak yang sudah menguasai
keterampilan dalam menghindar dan berlari menuju tiang hinggap, dengan cara
berlari dengan kecepatan tinggi dan segera merunduk ataupun melompat apabila
dilempar, maka ia mencoba suatu teknik yang lebih menantang, seperti pukulan
pertamanya, ia tidak perlu memukulkan bola sejauh mungkin, cukup dengan memukul
bola dekat-dekat saja pada bagian lapangan yang tidak ada orangnya, kemudian ia
terus masuk dalam lapangan lari ke tiang hinggap setelah itu ia akan kembali
karena ia yakin bahwa ia tidak akan bisa
dilempar oleh regu penjaga dengan jarak
tertentu yang sudah diperhitungkannya, walaupun ia dikepung oleh lawannya.
Teknik dan taktik dalam
permainan kasti ini yang utama bagi regu pemukul di antaranya adalah ; regu
pemukul dengan sendirinya sudah menguasai teknik memukul yang baik sehingga ia
dapat mengarahkan bola kemana yang disukainya, yaitu dengan membentuk posisi
kaki dan mengarahkan bahu ke tempat sasaran yang akan dituju. Mungkin bola akan
dipukul kuat, mungkin pelan dan mungkin hanya dengan meyentuhkan pemukul saja
pada bola dan kemudian ia akan melanjutkan dengan teknik berlari yang baik, apakah ia akan berlari
berbelok-belok atau membungkuk atau melompat. Dengan sendirinya ia juga sudah
melaksanakan bagaimana cara mengelak
atau menghindari diri dari
lemparan. Sedangkan teknik dan taktik regu pemukul adalah berusaha
sebanyak mungkin anggotanya untuk dapat memukul bola dan dan menghasilkan nilai yang tinggi. Untuk
mencapai kemenangan diperlukan
taktik dan strategi yang sesuai dengan
lawan yang dihadapi.
b.
Taktik regu lapangan
Taktik bagi regu lapangan
adalah menjaga bola yang datang padanya dapat ditangkap dengan baik sehingga
menghasilkan suatu nilai. Di samping teknik menangkap bola yang datang padanya sebagai kiriman dari
temannya untuk dilanjutkan melempar pelari yang sedang berlari. Bagi mereka
yang mempunyai keyakinan lemparannya tidak akan menghasilkan maka ia akan
megirim bola pada temannya, dan mereka akan mengepung lawannya. Jadi usaha regu
penjaga adalah bagaimana agar regu pemukul dapat dilempar atau seluruh bola
yang dipukulnya dapat ditangkap, dan dapat melempar regu pemukul.
Tugas:
Sebelum bermain kasti yang
sebenarnya cobalah anda bersama kelompok anda melakukan permainan kasti
sederhana dengan alat yang ada, selanjutnya lakukan beberapa bentuk
latihanketerampilan dasar permainan kasti, seperti melempar dan menangkap bola,
memukul dan berlari serta pelajari peraturan permainannya. Kemudian lakukan permainan
kasti sesuai dengan peraturan sebenarnya.
C.
Peraturan Permainan Kasti
Peraturan permainan
kasti di Indonesia sebenarnya sudah disusun seperti yang ada sekarang ini. Akan
tetapi karena tidak ada induk organisasinya, maka peraturan permainan kasti
banyak dimodifikasi oleh daerah-daerah sehingga beberapa peraturan sedikit
berbeda. Walaupun demikian peraturan permainan ini dapat
dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan permainan.
1.
Lapangan
Ukuran lapangan adalah empat persegi panjang dan kalau
memungkinkan adalah 30 kali 60 meter. Lapangan yang cukup dapat juga dilaksanakan
dengan bola kasti sederhana
|
Keterangan :
A =
Tiang pertolongan : 1,50 m ; A dan B = tiang bebas : 1,50 m.
A, B dan C dikelilingi lingkaran dengan jari-jari 1 m.
X =
tempat pemukul, ialah petak ukuran 1 x 1
m.
= tempat pelambung, petak
1 x 1 m ; petak di tepi, dekat D baru dipakai, bila pemukulnya
memukul dengan tangan kiri.
DE =
garis pemukul
F dan C = bendera tengah.
Pada setiap sudut lapangan
diberi bendera termasuk pada tiang hinggapnya. 5 kali 30 meter dari lapangan
separonya diambil untuk ruang bebas sedangkan selebihnya adalah ruang pukul
yang disiapkan 5 kali 15 meter yang dibagi tiga dengan batas bujur sangkar 5 meter ditempatkan pemukul bebas dalam ruangnya, sedangkan
pelambung berdiri pada petak 1 kali 1 meter dalam ruangan pada seberang
pemukul. ini dapat berubah bila ada pemukul yang kidal. Sedangkan selebihnya
adalah lapangan untuk penjaga yang di dalamnya ada tiang pertolongan dengann
jari-jari 1 meter terletak 5 meter dari garis samping dan garis pemukul. Di
samping itu juga ada tiang bebas sebanyak 2 buah yang ditempatkan pada jarak 10
meter dari garis samping dan 5 meter dari garis belakang.
a.
Kayu Pemukul
Kayu pemukul adalah kayu
(bukan logam) yang bentuknya bulat telur atau oval yang panjangnya sekitar 50 –
60 cm dengan garis menengah 3,5 sampai 5 cm, sedangkan pemegangnya 15 – 20 cm
dengan tebalnya 3,5 – 4 cm.
b.
Bola
Bola untuk permainan kasti
sudah dibuatkan sedemikian rupa yang
berisi ijuk atau sabut yang kelilingnya 19 – 21 cm dan beratnya 70 – 80 gram.
c.
Lama Permainan
Permainan dilakukan 2 x 20
menit atau 2 x 30 menit (dapat disesuaikan).
d.
Pemain
Pemain terdiri dari dua
regu yang dipimpin oleh seorang ketua dan masing-masing 12 orang dan 3 orang
cadangan, semuanya pemain mempunyai nomor dada yang jelas.
e.
Regu Pemukul
Setelah menentukan dengan
undian regu pemukul dan regu lapangan, maka regu pemukul berada dalam ruangan
bebas.
f.
Regu Lapangan
Regu
lapangan berada bebas dalam lapangan, kecuali :
1)
Pelambung yang berada dalam tempat pelambung.
2)
Penjaga belakang berada pada petak/ruangannya.
3)
Tidak berada pada jalan tiang pertolongan.
g.
Melambungkan Bola
Pelambung bertugas
melambungkan bola pada pelambung sesuai dengan permintaan.
h.
Lambungan Benar
Lambungan benar bila : bola dekat pada
pemukul dengan ketinggian antara lutut dan kepala, disamping sesuai dengan
permintaan pemukul.
i.
Lambungan Salah
ini terjadi bila :
1)
Tidak sesuai dengan yang disampaikan di atas.
2)
Terlalu jauh dari badan.
3)
Pemberian bola terlalu keras.
4)
Bolanya diputar.
Pemukul dapat
menolak/tidak memukul lambungan salah.
j.
Jumlah Pukulan
Setiap regu pemukul hanya
berhak atas satu pukulan saja. Kecuali pembebasan dapat memukul 3 kali sebab
semua temannya berada pada tiang
hinggap. Disebut juga pembebas.
k.
Giliran Memukul
Pemukul pertama adalah
nomor terendah begitu juga mulai setelah istirahat. Sedangkan untuk memulai
pada giliran setelah regu lapangan menjadi regu pemukul yang berhak memulai
adalah lanjutan dari sebelum menjadi regu lapangan.
l.
Pukulan Betul/Salah
Pukulan
dikatakan betul adalah bola dipukul melewati
garis pukul dan menyentuh tanah pada lapangan. Atau tidak keluar dari
garis salah / lapangan. Kayu pemukul diletakkan
dalam daerah petak pemukul dengan baik. Pelari boleh langsung lari pada
tiang bebas dan kalau mungkin kembali lagi dengan mendapat nilai dua.
Yang tidak
sesuai dengan yang dikatakan sebelum ini adalah pukulan salah. Pelari tidak
diperbolehkan lari ke tiang bebas, tetapi ia harus berhenti di tiang
pertolongan sampai salah seorang dari temannya memukul bola.
m.
Melanjutkan Lari
Pelari dengan pukulan
salah berada pada tiang pertolongan, ia dapat melanjutkan larinya bila ada giliran pukulan dari temannya. Ia
boleh terus lari pada tempat yang di tuju bila disengaja dihalangi oleh penjaga.
n.
Bola Mati
Bola dikatakan mati
apabila :
1)
bola sudah pada tangan pelambung
2)
pukulan salah
3)
bola hilang
4)
terjadi pertukaran bebas
o.
Bola Dalam Permainan
Bola dalam permainan bila
:
1)
sehabis memukul
2)
sesudah pukulan lurus/salah lalu bola dimainkan oleh regu
lapangan
3)
ada tanda dari wasit
p.
Bola hilang
Bola hilang kalau bola
tidak dapat diambil regu lapangan, atau
bola jauh ke daerah penonton, dan peluit wasit menentukannya. Dan dengan
peluit, wasit juga mengatakan bola dalam
permainan.
q.
Melempar
Lemparan dianggap sah bila
bola dilemparkan dari sembarang tempat dan bolanya lepas dari tangan pelempar sehingga mengenai pelari.
kecuali kepala dan kecuali kepalanya diberikan kepada pelari. Semua ini juga
atas keputusan wasit.
r.
Bertukar Tempat Bebas Tidak Bebas
Apabila regu pemukul kena
lemparan maka saat itu juga pemukul langsung menjadi regu lapangan, dengan
segera ia dapat melempar lawannya yang berusaha untuk menyelamatkan dirinya ke
ruang atau ke tiang bebas serta tiang pertolongan. Pertukaran ini juga bisa terjadi
bila regu pemukul memegang bola walaupun pada saat menerima bola yang akan
dipukul. Begitu juga halnya bila pemain lapangan sudah masuk lebih dulu ke
dalam ruangan bebas sebelum temannya melempar (lemparan tidak sah), atau regu
pemukul lebih dulu keluar sebelum temannya akan dilempar.
s.
Pertukaran Bebas
Pertukaran bebas terjadi
apabila :
1)
regu lapangan memiliki 3 bola tangkap dalam satu babak
2)
pukulan pembebas tidak berhasil dab dibakar oleh regu
lapangan
3)
pemukul keluar ruang bebas tidak untuk memukul
4)
kayu pemukul lepas
5)
pelari yangb tidak menyentuh tiang bebas sudah masuk kembali
keruang bebas.
Bila seluruh peraturan
sudah diketahui oleh para pemain, pelatih, wasit dan para ofisial dari setiap
regu, maka mungkin pertandingan kasti
yang akan diadakan dapat berjalan dengan baik. Untuk melaksanakan suatu
pertandingan tersebut dengan sendirinya harus menunjuk panitia pelaksana yang
akan melaksanakan pertandingan dan membuat rencana-rencana pertandingan.
2.
Jauh sebelum pertandingan
Ketua pertandingan sudah
melengkapi susunan pengurusnya yang lengkap dengan seksinya pada pertemuan pertama, dan ia sudah
menjanjikan pada setiap anggota panitia
akan bertemu kembali pada tanggal dan tempat yang sudah ditentukan dengan tugas
adalah setiap seksi menyampaikan semua proposal atau rencana kerja pada ketua,
masing-masing kegiatan yang akan dikerjakannya. Ketua bersama sekretaris
menerima laporan dari setiap seksi atau anggota panitian dan bersama-sama akan
menyelesaikannya kalau ada masalah yang mungkin belum dipecahkan.
Tugas:
Sebelum anda melanjutkan mempelajari
modul ini, coba anda tuliskan atau diskusikan apa-apa saja yang dibutuhkan atau
apa perlunya diadakan pertemuan jauh sebelum pertandingan ini dan bagaimana
kalau pertemuan itu tidak diadakan.
Dengan adanya laporan lengkap
dari setiap seksi pertandingan pada pertemuan yang sudah disepakati, maka apa
yang akan dihadapi untuk pekerjaan atau rencana kerja pada jangka dekat sebelum
waktu pertandingan dapat disiapkan.
Pada pertemuan dekat
pertandingan, maka dibicarakan hanyalah untuk mencek terakhir
persiapan-persiapan yang sudah direncanakan, apakah semua seksi sudah
menjalankan tugasnya sesuai target. Kalau masih ada yang tidak beres, maka saat
inilah sesuatu itu ditanggulangi dengan sesegera mungkin atau dikerjakan secara
bersama.
3.
Menyusun petugas
pertandingan
Pertemuan dekat
pertandingan ini mungkin saja dilakukan pertemuan sampai beberapa kali, dan ini
tergantung pada besar atau kecilnya pertandingan tersebut. Umpamanya saja untuk
PON, pertemuan jauh sebelum pertandingan mungkin dilaksanakan dua tahun atau
satu setengah tahun sebelum pertandingan, apalagi olympiade mungkin lebih dan
banyak pertemuan. Tetapi kalau itu hanya
pertandingan kasti antar dua atau tiga sekolah cukup satu atau dua hari saja.
Begitu juga dengan susunan pengurusnya, mungkin saja dilakukan oleh dua atau
tiga orang saja, tetapi sebaiknya ada susunan secara lebih sederhana
sekurang-kurangnya, yaitu:
a.
Ketua
b.
Sekretaris
c.
Bendahara
d.
Pembantu umum
e.
Seksi-seksi, termasuk :
1)
seksi perwasitan
2)
seksi alat dan lapangan
3)
konsumsi
4)
dan lain-lain
Semua tugas panitia
walaupun sederhana tidak mungkin
dilaksanakan dengan satu atau dua orang saja. Untuk itu apa saja tugas dari
setiap panitia tersebut.
a.
Tugas Panitia
1)
Ketua
Ketua pertandingan adalah yang bertanggungjawab terhadap semua kegiatan
secara keseluruhan dan mampu memberikan keputusan, serta dapat bekerja sama
dengan anggota. Biasanya kalau ketua memang selalu sibuk maka dalam organisasi
ditunjuk seorang wakil ketua, dimana tugasnya adalah bertindak sebagai ketua tidak
ada dan tugas serta tanggung jawabnya adalah sama dengan ketua.
2)
Sekretaris
Sekretaris adalah seorang
yang bertanggung jawab terhadap semua bidang administrasi, mempunyai kemampuan
untuk mengambil suatu inisiatif. Ia bertugas membuat undangan kepada anggota bila ada pertemuan
atau rapat, juga undangan pada semua yang ikut
bertanding, undangan pada semua pejabat yang akan menghadiri pembukaan
dan penutupan pertandingan dan menerima pendaftaran pertandingan bagi regu yang
ikut bertanding, dan memberikan informasi
serta menjelaskan semua pertanyaan yang datang padanya sebagai pengganti
ketua. Kalau tugas sekretaris ini dianggap sangat banyak dalam suatu
pertandingan tersebut, maka perlu dibentuk seorang atau dua wakil sekretaris.
Dimana tugasnya adalah membantu sekretaris satu (umum) dalam tugas sehari-hari,
seperti membuat surat, mengirimkan surat, membuat laporan dan sebagainya, kalau
memang ada beberapa sekretaris maka mereka akan membagi tugas yang akan
dikerjakan dengan persetujuan ketua umum.
3)
Bendahara
Bendahara adalah yang
bertanggung jawab tentang masalah keuangan, baik dalam pengadaan maupun
pengeluaran yang sebelumnya sudah disetujui atau sudah disetujui atau sudah
diketahui oleh ketua pertandingan. Begitu juga halnya, bila pertandingan ini
mempunyai event yang
lebih besar, mungkin keuangannya juga dipegang oleh lebih dari satu orang atau
wakil sebagai wakil bendahara. Wakil bendahara bertugas adalah membantu
bendahara satu dalam masalah keuangan, terutama bila bendahara berhalangan atau
tidak ada ditempat. Dengan sendirinya pembukuannya tentu tetap satu agar
jalannya keuangan itu teratur dan jelas.
4)
Panitia Hakim
Dalam pertandingan besar,
panitia hakim tidak dapat diabaikan, sebab bila ada masalah dalam pertandingan
atau ada protes dari suatu tim terhadap pelaksanaan pertandingan, maka panitia
hakim inilah yang akan bertanggung jawab untuk menyelesaikannya, oleh sebab itu
biasanya panitia hakim ini adalah
terdiri dari para ahli dalam bidang olah raga yang dipertandingkan, dan
anggotanya biasanya berjumlah ganjil agar dapat membuat keputusan terdapat
perbedaan jumlah suara sebagai pedoman.
5)
Pembantu Umum
Kalau dalam pelaksanaan
pertandingan yang lebih besar maka pembantu umum mungkin satu atau lebih,
tergantung besarnya pertandingan yang akan dihadapi serta banyaknya tugas
sehingga perlu anggota lain sebagai tenaga pembantu. Ia bertugas dapat membantu
seluruh seksi dimana saja sehingga apa saja yang perlu dibantu maka orang ini
akan selalu dapat melaksanakannya.
b.
Seksi-seksi
Tugas bagi mereka yang
duduk sebagai seksi akan sama dengan yang duduk dalam pengurus lainnya, dimana
mereka juga harus mempersiapkan segala sesuatu sesuai dengan seksinya agar
dapat menunjang terlaksananya pertandingan tersebut sesuai dengan rencana
seperti :
1)
Seksi wasit, ia sudah memperkirakan
banyaknya wasit yang dibutuhkan dalam pertandingan tersebut, dan dapat juga ia
yang menentukan siapa yang akan menurunkan wasit yang akan memimpin
pertandingan termasuk petugas garis, penulis dan petugas lainnya yang
berhubungan dengan wasit.
2)
Seksi alat dan lapangan, terdiri dari satu atau
lebih yang bertugas menyiapkan tentang alat yang dibutuhkan bersama jumlah
lapangan yang dipakai. Ia bertanggung jawab segalanya yang berhubungan dengan
petugas lapangan dan perlengkapannya agar pertandingan dapat berjalan dengan
lancar,
umpamanya lapangan yang harus dibuat atau digaris, dilapangan butuh tenda dan
kursi untuk penonton atau undangan, garis untuk batas penonton dan sebagainya.
c.
Seksi publikasi dan dokumentasi
Seksi ini adalah sangat
perlu untuk mempublikasikan pertandingan
dalam kejuaraan apa, perebutan piala apa, bagaimana bentuk spanduk dan dimana
ditempatkan, kapan dan dimana pertandingan diadakan sehingga masyarakat dapat
mengetahui bahwa adanya pertandingan. Di waktu pertandingan, seksi ini juga
bertugas sebagai documenter atau fotografer, maksudnya ia bertanggung jawab
dalam dokumentasi, walaupun yang akan bekerja bukanlah dia, tetapi segala
sesuatu yang berurusan tentang seksinya maka ialah yang bertanggung jawab untuk
mengurus dan menyelesaikannya.
d.
Keamanan
Adalah petugas keamanan
yang berfungsi menjaga kemungkinan terganggunya pertandingan, pada umumnya
dikerjakan oleh kepolisian dan mungkin saja satpam, dan kalau hanya antar
sekolah dapat dilaksanakan oleh guru saja. Jadi maksudnya seksi ini bertanggung
jawab untuk mengurus tentang keamanan tersebut.
e.
Kesehatan
Anggota ini terdiri dari
beberapa orang yang bertugas untuk membntu
bila dalam pertandingan ada terjadi kecelakaan. Pada pertandingan besar
seperti marathon, sepak bola, petugas ini biasanya dipegang oleh perawat (P3K)
dan dokter dan kadangkala dilengkapi dengan tandu dan ambulansnya.
f.
Konsumsi
Konsumsi adalah yang
bertugas sebagai penyiapan makanan, dan kalau pada pertandingan besar ia juga
termasuk pada akomodasi dan tempat. Dan ada kalanya juga dipisahkan, ini kalau
pertandingan membutuhklan konsumsi untuk panitia atau pemain.
Jadi walaupun pertandingan
kasti belum tentu akan begitu banyak pelaksana pertandingannya, tetapi sebagai
guru pendidikan jasmani perlu juga mengetahui hal-hal yang memungkinkan akan
melaksanakan suatu pertandingan yang lebih besar dari yang diperkirakan.
Umpamanya saja pertandingan kasti satu
kecamatan, pengikutnya mungkin lebih dari 50 peserta, jadi membutuhkan petugas
yang banyak juga. Mungkin saja pertandingan satu provinsi, mungkin akan lebih
banyak lagi petugas yang dibutuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar